Berbicara di Forum Pemimpin Oposisi, Sandi Punya Saran untuk Atasi Efek Corona

Berbicara di Forum Pemimpin Oposisi, Sandi Punya Saran untuk Atasi Efek Corona
Sandiaga S Uno saat berpidato di acara Opposition Leaders Economic Forum di Jakarta, Jumat (13/3). Foto: Elfany Kurniawan/JPNN.Com

jpnn.com, JAKARTA - Pengusaha kondang Sandiaga Uno menyatakan bahwa sebaran virus corona di Indonesia sangat berdampak pada perekonomian. Menurutnya, semua pihak harus bisa kompak dalam menghadapi virus yang dikenal dengan sebutan COVID-19 itu maupun efeknya.

Sandi menyampaikan itu ketika berpidato dalam acara Opposition Leaders Economic Forum yang digelar KAHMI di Perpustakaan Nasional, Jakarta Pusat, Jumat (13/3). Dalam acara bertema Selamatkan Ekonomi Indonesia di Tengah Krisis Covid-19 itu Sandi mengatakan, pemerintah dan seluruh rakyat Indonesia harus tetap optimistis meski tengah dilanda virus corona.

Menurut Sandi, perekonomian Indonesia pada 2045 diprediksi bakal menempati peringkat kelima di dunia dengan nilai ekonomi mencapai USD 7 triliun. “Banyak catatan di tengah kecemasan dan ketidakpastian isu corona ini. Kita semua harus duduk bersama satukan pikiran, dan oposisi memberikan masukan terhadap kebijakan yang ada,” katanya.

Mantan Wakil Gubernur DKI Jakarta yang ikut berlaga di Pilpres 2019 itu menjelaskan, dampak yang paling dirasakan akibat penyebaran sebaran virus corona ada pada ketersediaan lapangan kerja. Akibatnya, lulusan perguruan tinggi pun kesulitan memperoleh pekerjaan.

“Saya bertanya dari Aceh sampai Papua semua rata-rata menjawab sangat susah mencari pekerjaan. Padahal universitas terus menghasilkan lulusan-lulusan yang akan mencari pekerjaan,” urai Sandiaga.

Untuk itu Sandiaga mengharapkan pemerintah berkomitmen dalam menjaga pembangunan terus berjalan dan menciptakan lebih banyak lapangan kerja. “Kita harus menjaga agar stabilitas konsumsi masyarakat bisa terjaga dan harus diyakinkan bahwa pemerintah mengelola perekonomian dengan baik,” ujarnya.

Lebih lanjut Sandi mengatakan, hal lain yang harus diantisipasi adalah kenaikan harga bahan pokok. Terlebih, tak lama lagi sudah Ramadan dan Lebaran.

Selama ini tanpa ada virus corona pun harga tetap naik karena kebutuhan meningkat saat bulan suci dan hari raya. “Ini harus diantisipasi bagaimana pemerintah memasukkan pasokan bahan baku dan kestabilan harga hingga tidak panik, people trust atau kepentingan rakyat harus didahulukan,” tutur Sandi.

Pengusaha kondang Sandiaga Uno mengatakan, pemerintah dan seluruh rakyat Indonesia harus tetap optimistis meski tengah dilanda virus corona.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News