Berbisnis Alsintan, Petani Milenial Masih Raup Banyak Duit di Masa Pandemi COVID

Tidak hanya itu, Bahtiar juga melebarkan sayap bisnisnya dengan membangun peternakan ayam petelur. Hamdalah, peternakan itu sudah mulai menghasilkan telur.
“Pada awalnya membeli bibit muda sebanyak dua ribu ekor dengan harga 57.000 per ekor. Kandang ini dikelola oleh dua orang karyawan," lanjut Bahtiar.
Oleh karena itu Bahtiar mengharapkan makin banyak generasi muda yang terjun ke bidang pertanian. "Pertanian itu sangat menjanjikan, dan ke depan, siapa yang menguasai pertanian, maka dialah yang akan menguasai dunia," pungkasnya.
Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) Kementan Dedi Nursyamsi mengatakan, para petani milenial sangat diperlukan untuk menjadi pelopor sekaligus membuat jejaring usaha pertanian.
“Mereka diharapkan mampu menarik minat generasi milenial menekuni usaha di bidang pertanian, apalagi sudah banyak petani milenial yang kini telah menjadi pengusaha sektor pertanian dan mengembangkan usahanya dari hulu hingga hilir,” ujarnya.(ikl/jpnn)
Bahtiar adalah salah satu generasi milenial yang terjun ke usaha pertanian dan menunjukkan kesuksesan.
Redaktur & Reporter : Antoni
- Wamentan Sudaryono Kunjungi Pusat Pertanian di Belanda, Ini Tujuannya
- Kementan Kukuhkan Young Ambassador Agriculture 2025 & Duta Brigade Pangan Inspiratif
- Mentan Amran Sebut Produksi Beras Melonjak, Ini Angka Tertinggi
- Wamentan Sudaryono Optimistis Indonesia Jadi Lumbung Pangan Dunia
- Kementan Cetak Petani Muda, Indonesia Jadi Role Model Global
- Mentan Amran dan Wamentan Sudaryono Jadi Ujung Tombak Mencapai Swasembada Pangan