Berbisnis Alsintan, Petani Milenial Masih Raup Banyak Duit di Masa Pandemi COVID
Tidak hanya itu, Bahtiar juga melebarkan sayap bisnisnya dengan membangun peternakan ayam petelur. Hamdalah, peternakan itu sudah mulai menghasilkan telur.
“Pada awalnya membeli bibit muda sebanyak dua ribu ekor dengan harga 57.000 per ekor. Kandang ini dikelola oleh dua orang karyawan," lanjut Bahtiar.
Oleh karena itu Bahtiar mengharapkan makin banyak generasi muda yang terjun ke bidang pertanian. "Pertanian itu sangat menjanjikan, dan ke depan, siapa yang menguasai pertanian, maka dialah yang akan menguasai dunia," pungkasnya.
Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) Kementan Dedi Nursyamsi mengatakan, para petani milenial sangat diperlukan untuk menjadi pelopor sekaligus membuat jejaring usaha pertanian.
“Mereka diharapkan mampu menarik minat generasi milenial menekuni usaha di bidang pertanian, apalagi sudah banyak petani milenial yang kini telah menjadi pengusaha sektor pertanian dan mengembangkan usahanya dari hulu hingga hilir,” ujarnya.(ikl/jpnn)
Bahtiar adalah salah satu generasi milenial yang terjun ke usaha pertanian dan menunjukkan kesuksesan.
Redaktur & Reporter : Antoni
- Begini Jurus Kementan Kendalikan Harga Bawang Merah
- Pengumuman, Petani Terdaftar Bisa Tebus Pupuk Bersubsidi di KPL Resmi
- Mentan Amran Serahkan Alsintan Senilai Rp 200 M Untuk Petani di Jatim
- Hari Pertama Kerja, Mentan Amran Tancap Gas Cetak 500 Ribu Hektare Sawah di Merauke
- KPK Hadirkan eks Sekjen Kementan di Sidang Korupsi SYL
- Mentan Amran Tegaskan Bakal Pecat Pegawai Terlibat Gratifikasi