Berburu Alat Detektor Kebocoran Gas

Berburu Alat Detektor Kebocoran Gas
Berburu Alat Detektor Kebocoran Gas
Selain untuk keperluan rumah tangganya, Amin memiliki warung makan. Nah, beberapa pekan lalu dapur di warungnya terbakar karena tabung gas elpijinya ngowos. Beruntung, tak ada korban jiwa karena tak satu orang pun sedang ada di dapur. Api akhirnya padam dengan sendirinya karena tiupan angin dari ventilasi udara.

"Ini bekas kebakarannya. Hangus semua, tapi untung tidak terbakar sampai warungnya," tuturnya menunjukkan tembok bekas kebakaran di dapur warungnya.

Menurut Amin, kebakaran saat itu terjadi akibat kebocoran gas elpiji dari tabung 3 kilogram. Padahal, saat itu dia sudah menggunakan regulator dan selang yang harganya Rp 100 ribu lebih. "Saya heran kok masih bisa bocor," tandasnya.

Kebakaran terjadi pada 21 Juni 2010 lalu. Amin berkali-kali bersyukur karena kebakaran itu terjadi pada hari Minggu. Sebab, jika hari libur, keluarga dan pelayan di warungnya jarang ada di dapur. "Kalau bukan hari Minggu pasti ada korban terbakar. Gas itu kan menempel ke badan, apalagi kalau pakai baju," ungkapnya.

Sejumlah kejadian ledakan karena kebocoran elpiji terus menghantui warga. Terlebih warga yang sehari-hari menggunakan elpiji untuk keperluan dapur.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News