Bercadar, Yulianis Ungkap Kenakalan Nazaruddin
Mantan Wakil Direktur Permai Grup Bersaksi di Persidangan
Kamis, 11 Agustus 2011 – 07:30 WIB

Yulianis, mantan Wakil Direktur Keuangan PT Anak Negeri ini bersaksi bersama staf keuangannya Oktarina Furi (cadar merah). Foto : Arundono/JPNN
JAKARTA -Orang-orang terdekat Muhammad Nazaruddin mulai buka mulut dan mengungkapkan kebobrokan mantan Bendahara Umum Partai Demokrat itu. Kemarin (10/8), saat bersaksi di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi (Tipikor), mantan Wakil Direktur Keuangan Permai Grup, Yulianis dengan gamblang menceritakan bagaimana permainan Nazaruddin menggunakan perusahaan-perusahaan miliknya untuk mengeruk keuntungan dari beberapa proyek di kementerian dan daerah.
Ya, di Pengadilan Tipikor, Yulianis bersaksi untuk dua terdakwa kasus suap proyek wisma atlet, yakni Mohammad El Idris dan Mindo Rosalina Manulang dengan waktu bergantian. Saat memberikan kesaksian, Yulianis tidak sendiri, Oktarina Furi yang merupakan anak buah Yulianis juga dimintai keterangan.
Baca Juga:
Kedatangan keduanya sedikit mengejutkan para pengunjung sidang. Sebab, dua orang yang dianggap sebagai saksi kunci kebobrokan Nazaruddin itu datang dengan mengenakan cadar, sehingga wajahnya tertutup rapat. Awalnya, di depan majelis hakim yang dipimpin Suwidya, Yulianis menerangkan tentang apa itu Permai Grup. Menurutnya, Permai Grup adalah holding dari puluhan perusahaan milik Nazaruddin. "Perusahaan bapak (Nazaruddin) banyak. Mulai dari konstruksi sampai alat kesehatan," imbuhnya.
Beberapa perusahaan milik Nazaruddin yang berada di bawah Permai Grup adalah PT Anak Negeri, PT Anugrah Nusantara, PT Makhota Negara, PT Mega Niaga, PT PT Teknologi Utama, PT Bekah Berlimpah dan masih banyak lagi.
JAKARTA -Orang-orang terdekat Muhammad Nazaruddin mulai buka mulut dan mengungkapkan kebobrokan mantan Bendahara Umum Partai Demokrat itu. Kemarin
BERITA TERKAIT
- Pemerintah Sahkan UU Perampasan Aset, KPK Siap Tindak Tegas Koruptor
- BMKG Prakirakan Sebagian Besar Kota di Indonesia Berpotensi Hujan, Ini Wilayahnya
- 5 Berita Terpopuler: Honorer Database BKN Ada yang Tak Bisa Jadi PPPK, Bantuan Rp 3 Juta Mengucur, Ini yang Terjadi
- Prof Nuh: Kepemimpinan Khofifah Sukses Mengatasi Kemiskinan
- 3 Kategori Honorer Tertutup Peluang jadi PPPK Paruh Waktu, Kena PHK
- Gema Waisak Pindapata Nasional 2025 Sukses Digelar, Menag Hingga Pramono Turut Hadir