Berdayakan Ekonomi Petani saat Pandemi Covid-19, Kementan Luncurkan IA Mart di Binuang

Berdayakan Ekonomi Petani saat Pandemi Covid-19, Kementan Luncurkan IA Mart di Binuang
Kepala BPPSDMP Kementan Dedi Nursyamsi. Foto: Humas Kementan.

"Petani di Binuang harus mengoptimalkan potensi marketplace. Silakan saja bergabung di sana, pasti kami support,” kata Dedi.

Menurut Dedi, marketplace efektif dan efisien untuk memasarkan produk. “Pendapatan petani akan makin besar," paparnya.

Dedi juga menjelaskan saat ini dalam 10 tahun terakhir, industri e-commerce di Indonesia tumbuh kompetitif 17 persen.

Menurutnya, e-commerce ini juga menarik minat terutama sepanjang pandemi Covid-19. Mengacu data Sea Insight di Juni 2020, sebanyak 45 persen pelaku usaha mengubah strategi dan lebih aktif berjualan di e-commerce.

Dedi mengatakan bahwa bisnis menjadi upaya untuk mendorong pertanian dan petani secara konkret. Menurut Dedi, petani sekarang harus mengelola pertanian dari hulu hingga hilir.

“Sekarang ruang lingkupnya yang diperbesar. Kolaborasi dengan pemda harus dilakukan. Mareka harus masuk ke marketplace karena sangat potensial. Kerja sama Kementan dengan Bukalapak harus dioptimalkan," tutup Dedi.

Kepala BBPP Binuang Yulia Asni Kurniawati mengungkapkan gagasan Pasar Tani sebagai salah satu upaya untuk mendorong nilai tambah para petani.

Dia menegaskan Pasar Tani ini menjadi jawaban untuk menyikapi Covid-19 karena bagaimanapun ekonomi petani harus terus berjalan.

E-commerce menarik minat sepanjang pandemi Covid-19. Mengacu data Sea Insight di Juni 2020, sebanyak 45 persen pelaku usaha mengubah strategi dan lebih aktif berjualan di e-commerce.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News