Berdiri Sejak 1919, Nyonya Meneer Akhirnya Ambruk

Berdiri Sejak 1919, Nyonya Meneer Akhirnya Ambruk
Charles Saerang. Foto: M Ali/Jawa Pos/JPNN

jpnn.com, SEMARANG - Putusan pailit yang dijatuhkan Pengadilan Negeri Semarang terhadap PT Nyonya Meneer sangat mengagetkan.

Pasalnya, Nyonya Meneer sudah dikenal sebagai perusahaan besar dan legendaris di Indonesia.

Sepak terjang Nyonya Meneer di industri jamu tanah air dimulai saat pendirinya, Lauw Ping Nio masih dalam kandungan.

Saat itu, ibu Lauw Ping ngidar beras patah atau biasa disebut menir oleh orang jawa.

Karena ngidam menir itu, sang ibu kemudian menjuluki Lauw Ping Nio sebagai Menir.

Kata menir tersebut kemudian berubah menjadi meneer karena pengaruh bahasa Belanda.

Nyonya Meneer yang lahir di Sidoarjo, Jawa Timur, pada 1895, pindah ke Kota Semarang setelah menikah.

Di tempat baru itu, sang suami sering sakit-sakitan.

Putusan pailit yang dijatuhkan Pengadilan Negeri Semarang terhadap PT Nyonya Meneer sangat mengagetkan.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News