Berdiskusi dengan Siswi SMA, Bang Ara Suarakan Jas Merah

Berdiskusi dengan Siswi SMA, Bang Ara Suarakan Jas Merah
Politikus muda PDI Perjuangan Maruarar Sirait berdiskusi dengan siswi di SMA St Ursula, Jakarta, Jumat (19/10). Foto: dokumentasi pribadi for JPNN

jpnn.com, JAKARTA - Politikus PDI Perjuangan Maruarar Sirait dikenal getol menyemangati kalangan muda untuk memiliki minat pada politik. Bahkan, legislator muda PDIP yang akrab disapa dengan panggilan Ara itu tak segan-segan berdiskusi dengan siswi di SMA Santa Ursula, Jakarta, Jumat (19/10).

Ara tak sendirian. Ada pula dosen Fakultas Hukum Universitas Atmajaya Valentina Sagala sebagai pembicara diskusi bertema Memaknai Semarak Pesta Demokrasi 2019 yang dihadiri ratusan siswi itu.

Ara yang kini duduk di Komisi XI DPR mengatakan, berdemokrasi harus dimulai sejak dini. Untuk itu, kunci pentingnya adalah menghargai perbedaan dengan tetap mengedepankan persatuan.

“Sekolah juga harus mempersipkan murid-muridnya bagaimana Indonesia itu bersatu tidak membedakan satu sama lain baik etnis, suku dan agama,” ujar Ara.

Ketua umum Taruna Merah Putih (TMP) itu lantas menyampaikan pesan Proklamator RI Bung Karno tentang Jas Merah yang merupakan akronim jangan sekali-sekali melupakan sejarah. Pada masa Orde Baru, kata Ara, hanya ada tiga partai politik yakni PPP, Golkar dan PDI.

Berdiskusi dengan Siswi SMA, Bang Ara Suarakan Jas Merah

Golkar, katanya, selalu menguasai pemerintahan diera Orde Baru. Menurut Ara, penguasa Orde Baru sangat sentralistik sehingga pemilu sudah bisa ditebak hasilnya sebelum pemungutan suara digelar.

Pada masa Orde Baru, ayah Ara yang juga politikus senior Sabam Sirait menjadi politikus PDI yang selalu berada di luar pemerintahan. Kehidupan Sabam pun sangat sederhanya.

Politikus PDI Perjuangan Maruarar Sirait menyemangati siswi-siswi SMA sebagai pemilih pemula agar melek politik dan paham sejarah perpolitikan nasional.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News