Berharap Asing Ikut Bangun Menara

Berharap Asing Ikut Bangun Menara
Berharap Asing Ikut Bangun Menara
JAKARTA—Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) menyebutkan, sektor industri telekomunikasi di Indonesia membutuhkan investasi Rp 70-80 triliun per tahun. Bila Pemerintah hanya mengandalkan investor dalam negeri, kebutuhan investasi sektor ini diragukan bisa berjalan maksimal. BKPM pun mengharapkan pemerintah ‘’membuka pintu’’ bagi masuknya investor asing.

Kepada wartawan, Rabu (17/3), di kantor kementrian perekonomian, Kepala BKPM Gita Wirjawan mengatakan, Indonesia masih membutuhkan investasi untuk membangun sekitar 150-200 ribu menara telekomunikasi dalam lima tahun ini. Untuk satu menara, membutuhkan investasi sekitar Rp 1 miliar.

‘’Menara masih perlu untuk di daerah seperti Samosir, Sabang, Merauke dan lain-lain. Kadang-kadang kita keluar dari bandara masih ada blankspot. Kalau dibatasi tentu permodalan akan terbatas. Kalau mengharap dari dalam negeri tidak akan cukup menopang kapasitas dalam skala besar. Kalau kita terlalu ditutup (untuk investor asing), ya kita tidak terlalu optimis target investasi akan tercapai. Satu menara nilai investasinya Rp 1 miliar, kita butuh sekitar Rp 70-80 triliun per tahun,’’ kata Gita.

Pernyataan Gita ini seolah menegaskan bahwa pemerintah harus segera menentukan sikap terkait rencana masuknya investor asing. Sebagaimana diketahui, penyelesaian Draft Negatif Investasi (DNI) hingga kini pembahasannya belum juga disepakati. Keinginan BKPM dalam hal ini berbeda dengan keputusan dari Kementrian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) yang tetap mengharapkan investasi menara telekomunikasi tetap dikuasai investor dalam negeri.

JAKARTA—Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) menyebutkan, sektor industri telekomunikasi di Indonesia membutuhkan investasi Rp 70-80 triliun

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News