Berhati-hati dengan Tawaran Kerja dan Gaji di Australia dari Para Penyalur Kerja

Maka, dia pun melaporkan hal ini ke lembaga pengawas ketenagakerjaan Fair Work Ombudsman (FWO).
"Saya sangat kesal begitu menyadari bahwa mereka dengan sengaja menggaji rendah pekerjanya," katanya.
"Saya tidak mempersoalkan uang melainkan pada tindakan mereka yang sengaja melanggar hukum," kata Kiah.
Tahun lalu, FWO telah mengidentifikasi Wide Bay sebagai salah satu kawasan pertanian dengan risiko tertinggi pelanggaran dalam pembayaran para pekerja 'backpacker'.
Menurut pihak Depnaker Queensland, saat ini terdapat 385 pemegang lisensi penyalur tenaga kerja ke sektor pertanian.
Dalam 12 bulan terakhir, Depnaker telah membatalkan 11 izin karena adanya "ketidakpatuhan" para penyalur tenaga kerja ini.

Pertanyaan tentang slip gaji
'Backpacker' asal Belanda, Merle Quaak, 24 tahun datang ke Bundaberg awal tahun ini dengan Working Holiday Visa (WHV).
Sejumlah 'backpacker' yang bekerja di wilayah pertanian Bundaberg, Queensland, Australia, mendesak pihak berwenang untuk memberantas para penyalur tenaga kerja yang banyak melanggar aturan penggajian
- Dunia Hari Ini: Israel Berlakukan Keadaan Darurat Akibat Kebakaran Hutan
- Permintaan Kerja dari Luar Negeri Capai 1,7 Juta, RI Baru Bisa Serap Sebegini
- Menteri Karding Berangkatkan 55 Perawat dari Universitas Binawan ke Austria
- Dunia Hari Ini: Amerika Serikat Sepakat untuk Membangun Kembali Ukraina
- Dunia Hari Ini: Pakistan Tuding India Rencanakan Serangan Militer ke Negaranya
- Dunia Hari Ini: PM Terpilih Kanada Minta Waspadai Ancaman AS