Beri Kuliah Umum di Brawijaya, Puan Ingatkan soal GNRM

Beri Kuliah Umum di Brawijaya, Puan Ingatkan soal GNRM
Menko PMK Puan Maharani memberikan kuliah umum di Universitas Brawijaya, Malang. Foto: source for JPNN.com

Di bidang pendidikan tinggi, salah satu bentuk nilai Revolusi Mental adalah penyaluran beasiswa oleh pemerintah kepada mahasiswa kurang mampu yang berprestasi. Dengan program ini, maka akses kepada pendidikan tinggi semakin merata dan mengurangi ketimpangan.

Pemerintah ingin wujudkan bangsa dan negara yang berdaulat dalam bidang politik, mandiri dalam bidang ekonomi dan berkepribadian dalam kebudayaan. Ketiganya sejalan dengan yang digelorakan oleh Bung Karno sebagai Trisakti, yang mencakup tiga ranah; ranah mental kultural, ranah material ekonomi dan ranah politik. 

"Ketiga ranah tersebut kini perlu dilakukan perubahan yang dipercepat revolusi untuk mencapai tujuan Revolusi Pancasila, yaitu mewujudkan peri kehidupan kebangsaan dan kewargaan yang merdeka, bersatu, berdaulat, adil dan makmur, berlandaskan Pancasila," imbuh Puan.

Menko PMK juga menyitir pidato Bung Karno yang mengatakan 'Berikan aku 1000 orang tua, niscaya akan kucabut Semeru dari akarnya, berikan aku satu pemuda, niscaya akan kuguncang dunia'.

“Sebagaimana Bung Karno, saya pun yakin akan peran dan kemampuan pemuda dalam membawa bangsa ini pada perubahan kehidupan yang lebih baik. Pemuda yang akan mewujudkan Indonesia yang berdaulat, berdikari dan berkepribadian. Mahasiswa adalah bagian dari pemuda yang dimaksudkan oleh Bung Karno. Perguruan Tinggi berperan membentuk dan mengasah karakter calon pemimpin bangsa tersebut,” tandas Puan.

Peran pemuda dan mahasiswa sangat penting dan strategis dalam menghadapi bonus demografi Indonesia. Peran nyata perguruan tinggi dalam masyarakat adalah dengan melaksanakan program kuliah kerja nyata. 

“Laksanakan program KKN tematis Revolusi Mental sebagai wujud kontribusi mahasiswa untuk menjadi agen perubahan masyarakat,” imbuh Menko PMK.

Perguruan Tinggi bisa menjalankan Revolusi Mental di antaranya dengan mewujudkan kampus yang bebas dari korupsi, bebas dari narkoba, bebas dari radikalisme, bebas dari plagiarisme. 

JAKARTA - Kuliah umum di Universitas Brawijaya, Malang, Selasa (27/9) siang tadi sedikit berbeda. Itu terjadi karena kehadiran Menteri Koordinator

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News