Beri Kuliah Umum di Unhas, Hasto Sebut Capres Harus Punya Kesadaran Seperti Ini

Beri Kuliah Umum di Unhas, Hasto Sebut Capres Harus Punya Kesadaran Seperti Ini
Hasto Kristiyanto memberikan kuliah umum mengenai geopolitik Soekarno di Universitas Hasanuddin (Unhas), di Makassar, Kamis (28/7). Foto: DPP PDIP

jpnn.com, MAKASSAR - Doktor Ilmu Pemerintahan dari Universitas Pertahanan (Unhan) Hasto Kristiyanto menilai calon presiden ke depan harus memiliki kesadaran geopolitik dan memiliki visi kepentingan nasional.

Hal itu disampaikan Hasto saat memberikan kuliah umum mengenai Geopolitik Soekarno di Kampus Universitas Hasanuddin (Unhas), Makassar, Sulawesi Selatan, Kamis (28/7).

"Capres ke depan harus punya kesadaran geopolitik agar ketika mengembangkan wilayah strategis Indonesia, dia bisa melihat berbagai aspek geostrategis dan geoekonomi bagi kepemimpinan Indonesia untuk dunia," kata Hasto.

Sekretaris Jenderal DPP PDI Perjuangan itu mengatakan berdasarkan penelitian teori geopolitik Soekarno, sang proklamator selalu bergerak dalam ideologi Pancasila dan bertujuan membangun tata dunia baru.

Kemudian, katanya, berdasarkan prinsip bahwa dunia akan damai apabila bebas dari imperialisme, kolonialisme, dan pentingnya menggalang solidaritas bangsa berdasarkan prinsip koeksistensi damai (peaceful coexistence).

Selanjutnya, kepemimpinan berorientasi pada struktur yang demokratis, sederajat, dan berkeadilan.

Teori Geopolitik Soekarno ini didasari tujuh variabel, yakni demografi, teritorial, sumber daya alam, militer, politik, koeksistensi damai, sains, dan teknologi.

"Berdasarkan teori geopolitik Soekarno, dapat dibuktikan bagaimana variabel demografi, teritorial, politik, militer, sumber daya alam, koeksistensi damai, dan sains-teknologi menjadi instrument of national power yang berperan penting bagi ketahanan nasional Indonesia," kata Hast.

Hasto Kristiyanto menilai calon presiden ke depan harus memiliki kesadaran geopolitik.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News