Di Unhas, Hasto Sebut Kepemimpinan Intelektual Harus Dibangun Lewat kampus

Di Unhas, Hasto Sebut Kepemimpinan Intelektual Harus Dibangun Lewat kampus
Hasto Kristiyanto memberikan kuliah umum mengenai geopolitik Soekarno di Universitas Hasanuddin (Unhas), di Makassar, Kamis (28/7). Foto: DPP PDIP

jpnn.com, MAKASSAR - Doktor Ilmu Pertahanan Hasto Kristiyanto menilai kepemimpinan intelektual harus dibangun lewat kampus-kampus.

Hal itu disampaikan Hasto dalam kuliah umumnya mengenai geopolitik Soekarno di Universitas Hasanuddin (Unhas), di Makassar, Kamis (28/7).

“Kita harus memperkuat ketahanan nasional kita dan ini akan memerlukan kepemimpinan intelektual dari kampus untuk melihat hal ini,” kata Hasto.

Politikus asal Yogyakarta itu menganggap Sulawesi Selatan (Sulsel) harus dibangun dengan berdasar pemahaman geopolitik, khususnya menyangkut strategisnya Selat Makassar.

Hasto menerangkan posisi Selat Makassar sangatlah strategis dan penting. Dengan akan dibangunnya ibu kota negara Indonesia di Kalimantan Timur, maka Selat Makassar berada dalam koridor segaris.

Selat ini menjadi pintu yang menghubungkan ke utara sampai ke Samudera Pasifik.

“Seandainya terjadi perang di Laut Tiongkok Selatan, maka Selat Makassar berperan sangat penting, maka Universitas Hasanuddin harus membangun kesadaran terhadap masa depan, apa titik titik strategis  yang harus dikembangkan dalam konteks konektografi, yang harus kita bangun dalam konteks geopolitik Soekarno,” kata Hasto.

Hasto mengingatkan bahwa orang-orang Sulawesi adalah bangsa pelaut. Penelitian menemukan, selain Kapten James Cook, sekitar 1700-an, sekelompok pelaut dan saudagar dari suku-suku maritim nusantara  yang berasal dari Makassar, Sulawesi Selatan, menggunakan kapal Pinisi, mendarat di Arnhem Land, pantai utara Australia.

Hasto Kristiyanto menganggap Sulsel harus dibangun dengan berdasar pemahaman geopolitik, khususnya menyangkut strategisnya Selat Makassar.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News