Berita Panjang

Oleh: Dahlan Iskan

Berita Panjang
Dahlan Iskan. Foto: Ricardo/JPNN.com

Mereka akan menekan pimpinan sidang agar jangan melakukan pengesahan. Mike Pence meninggalkan ruang sidang. Ia mengungsi ke bagian lain gedung itu. Selebihnya, Anda sudah tahu.

Baca Juga:

Sebelum berangkat ke Capitol, mereka –di lapangan tadi– mendengarkan orasi dari berbagai tokoh Partai Republik. Lapangan itu berada di tengah antara Gedung Putih dan gedung DPR.

Orasi-orasi itu umumnya berisi: Pemilu curang, kemenangan Trump telah dirampok, Mike Pence pengkhianat, dan sebangsa itu.

Trump memberikan orasi belakangan. Kata-katanya, seperti biasa, membakar semangat.

Kata-kata tersebut kini dijadikan bukti: bahwa Trump-lah yang menyuruh mereka menyerbu Capitol.

Misalnya, ada kata-kata ”pergilah ke Capitol”. Ada lagi kata-kata ”tunjukkan kekuatan”.

Lalu, ”bertempurlah habis-habisan”. Untuk yang terakhir itu, saya perlu bantuan terjemahan yang lebih pas dari kalimat ”fight like hell”.

Kata-kata itulah yang sedang diuji oleh hukum Amerika Serikat. Apakah itu bisa ditafsirkan sebagai undangan: kedatangan ribuan orang ke Capitol akibat kata-kata itu.

Era koran tidak mungkin melakukan itu. Kalau berita seperti itu dimuat di sebuah koran, tentu sangat membosankan.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News