Berkat Kecerdikan Indah, Nela Kembali ke Pelukan Bunda

Berkat Kecerdikan Indah, Nela Kembali ke Pelukan Bunda
Petronela Nahak bersama kedua orang tuanya di rumahnya di Belu, NTT. Foto: BAYU PUTRA/JAWA POS

jpnn.com - Petronela Nahak selama sembilan tahun bekerja di negeri jiran, tak sekali pun dia menikmati hasilnya. Beruntung, dia berhasil dipulangkan dan majikannya bersedia membayar hak-haknya.

BAYU PUTRA, Belu

Tangis ibu dan anak itu pecah begitu berjumpa di pintu kedatangan penumpang Bandara A.A. Bere Tallo Atambua, NTT.

Nela, begitu Petronela biasa disapa, langsung memeluk erat sang bunda, Tresia Sose, yang tidak disangka bakal menjemputnya di bandara.

Adalah Yanti Belak, aktivis human trafficking di Atambua, Kabupaten Belu, yang juga mantan tenaga kerja Indonesia (TKI), yang membawa Tresia ke bandara untuk menjemput Nela.

Tresia tinggal di Dusun Lokome, Desa Asumanu, Kecamatan Raihat, Kabupaten Belu. Jaraknya hampir 40 km dari bandara.

Dari depan kediamannya, tampak sebuah sungai di dasar lembah yang memisahkan Indonesia dengan Timor Leste.

Jumat siang (2/3) itu, mereka tidak langsung pulang ke dusun. Dari bandara, Yanti membawa Tresia dan Nela ke rumah salah seorang rekannya, Herman Seran, untuk beristirahat. Keesokannya barulah mereka kembali ke rumah.

Petronela Nahak, biasa dipanggil Nela, mengalami nasib pilu saat menjadi TKW di Negeri Jiran Malaysia.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News