Berkawan Upin Ipin Bro!

Berkawan Upin Ipin Bro!
Berkawan Upin Ipin Bro!
Merasakan "terkurung" di tengah serangan Thailand itu bermacam-macam efeknya. Ada yang mules perut, tanpa sebab yang pasti. Tak sedang datang bulan. Juga tak sedang makan oseng-oseng mercon atau bebek goreng sambel bajak superpedas. Serangan sakit perut itu datang tiba-tiba, dan cepat pergi ketika akhirnya Bambang Pamungkas mengakhiri dengan kemenangan Timnas 2-1 itu.

Ada juga yang kebelet pipis, perasaan mau kencing, sekalipun tidak sedang banyak minum. Perasaan diserang bertubi-tubi oleh kostum biru-biru strip merah dan putih itu membuat rasa ingin buang air kecil terus. Tangan terasa dingin, keringat dingin. Hopeless. Membayangkan, seperti sedang menahan kencing di tengah kemacetan lalulintas Jakarta, yang tak tahu kapan akan terurai.

Ada pula yang mengekspresikan kepenatan selama terus diberondong Thailand itu seperti sedang menunggu isteri melahirkan di ruang bersalin. Dag dig dug. Mulutnya komat-kamit, membaca banyak doa dan mantra. Tak siap kalah. Tidak sanggup menerima kenyataan jika si jabang bayi lahir dengan sedikit cela.

Banyak juga yang berkelakar, untuk memecahkan rasa "nervous" di luar lapangan. Misalnya, saling beradu teka-teki, mengapa Irfan Bachdim ditarik keluar menit ke-58" Mungkin gara-gara dia terlalu sering main twitter, dan banyak cewek-cewek yang mention, begitu dua penampilan perdananya keren. Jadi, untuk menjaga agar ke depan taampil concern, dia harus tidak boleh pegang Blackberry, dilarang twitter-an. Minimal H-1.

Sunyi, senyap, persis suasana pekuburan Karet Bivak di tengah malam, begitu gawang Markus Horison kebobolan. Beberapa detik puluhan ribu penonton

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News