Bernapas Dalam Kubur, Nostalgia ke Era Horor Klasik

Bernapas Dalam Kubur, Nostalgia ke Era Horor Klasik
Luna Maya di kawasan Menteng, Jakarta Pusat, Senin (24/9). Foto: Dedi Yondra/JPNN

jpnn.com - Bernapas dalam Kubur berkisah tentang Suzzanna (Luna) dan Satrio (Herjunot Ali). Mereka adalah suami istri yang menunggu kelahiran anak pertama. Sayangnya, Satrio harus meninggalkan Suzzanna ke Jepang untuk urusan bisnis.

Anak buah Satrio yang menyimpan rasa iri lantas merampok rumahnya. Suzzanna terbunuh. Untuk menghilangkan jejak, mereka mengubur mayat Suzzanna di pekarangan rumah. Saat kembali dari Jepang, Satrio justru menemukan Suzzanna tetap hidup seperti biasa. Kejadian aneh pun dimulai.

Bernapas dalam Kubur memiliki kisah yang mirip dengan film-film Suzzanna pada dekade 1980-an. Yakni, cinta dan pembalasan dendam.

Karakter Suzzanna yang sudah dikenal dari film-filmnya dulu tetap dipertahankan dalam film baru. ''Saya ingin Luna benar-benar mencerminkan Mbak Suzie semasa hidup, baik fisik maupun karakter,'' ujar Clift Sangra, suami mendiang Suzzanna.

Wajah Luna pun dibuat sangat mirip dengan bantuan make-up prostetik buatan Tatiana Melkomova dan Peter Gorshenin. Kemiripan wajah lantas didukung dengan akting yang juga dibuat sangat mirip dengan perangai Suzzanna asli.

''Bunda Suzzanna itu kan genit, jadi saya juga harus genit ketika ngomong, bergerak, atau berjalan,'' cerita Luna ketika ditemui saat gala premiere di Plaza Senayan pada Sabtu (10/11).

Gaya bicaranya di film itu pun manja, mengucapkan huruf ''L'' dengan khas, dan sedikit menggoyangkan kepala ketika berbicara.

Oh iya, cara ketawanya pas jadi sundel bolong juga sama: tawa keras yang melengking dan menakutkan.

Suzzanna dan sundel bolong kini hadir lagi melalui Luna Maya di film Bernapas dalam Kubur

Sumber Jawa Pos

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News