Berorasi, AHY Beber Kekhawatiran soal Masa Depan Partai di Indonesia

Berorasi, AHY Beber Kekhawatiran soal Masa Depan Partai di Indonesia
Komandan Satuan Tugas Bersama (Kogasma) Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) dalam orasi politik di Djakarta Theater, Jumat (1/3). Foto: Hendra Eka/Jawa Pos

jpnn.com, JAKARTA - Komandan Satuan Tugas Bersama (Kogasma) Partai Demokrat (PD) Agus Harimurti Yudhoyono mengkhawatirkan sistem pemilu di Indonesia yang mengancam era multipartai. Mantan tentara yang akrab dengan inisial AHY itu bahkan menyatakan, bukan tak mungkin kelak hanya ada dua partai besar di Indonesia.

AHY menyampaikan hal itu saat menyampaikan orasi politik berjudul Rekomendasi Partai Demokrat kepada Presiden Indonesia Mendatang di Djakarta Theater, Jakarta Selatan, Jumat (1/3) malam. Menurutnya, sistem pemilu yang menyerentakkan pemilihan legislatif dengan presiden harus didiskusikan lagi karena berdampak besar terhadap partai-partai politik.

Berita terkait: Orasi Politik AHY, Rekomendasi Demokrat Buat Presiden Indonesia Mendatang

Putra sulung Ketua Umum PD Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) itu mengatakan, insentif elektoral hanya diperoleh partai yang mengusung kader sendiri sebagai calon presiden ataupun calon wakil presiden. "Jika kondisi ini berlanjut di masa depan, bukan tidak mungkin era multipartai akan berakhir dan menyisakan hanya dua partai besar, seperti di Amerika Serikat," katanya.

Politikus muda yang pernah kalah di Pilkada DKI Jakarta 2017 itu menilai Indonesia belum siap mengadopsi sistem kepartaian ala AS. Menurutnya, sistem kepartaian di AS tidak cocok diterapkan di Indonesia.

AHY menegaskan, sistem multipartai di Indonesia merupakan pilihan yang paling rasional bagi Indonesia.  "Karena itu, pasca-Pemilu 2019 nanti, kita semua harus duduk bersama, melakukan dialog untuk membangun konsensus nasional tentang sistem politik apa yang paling cocok bagi bangsa kita di masa mendatang," tuturnya.

Baca juga: Persaingan di Pilpres Kian Keras, Pak SBY Kirim Pesan Lewat Mas AHY

Selain itu, AHY juga menyampaikan rekomendasinya kepada siapa pun yang terpilih memimpin Indonesia kelak untuk mengevaluasi sistem pemilu serentak. "Kepada presiden mendatang, Partai Demokrat merekomendasikan untuk mengkaji kembali sistem kepartaian dalam kehidupan berdemokrasi kita," pungkasnya.(jpc/jpg)


Kogasma PD Agus Harimurti Yudhoyono alias AHY menilai sistem pemilu di Indonesia berpotensi menyisakan dua partai besar seperti AS.


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News