Gunung Agung Erupsi

Bertahan di Zona Merah, Warga Dievakuasi Paksa

Bertahan di Zona Merah, Warga Dievakuasi Paksa
Proses evakuasi lansia Ni Nengah Bunter melibatkan Basarnas dan anggota TNI kemarin. Foto Eka Prasetya/Radar Bali/JPNN.com

jpnn.com, KARANG ASEM - Langkah tegas dilakukan tim evakuasi bencana Gunung Agung. Sejumlah warga yang masih bertahan di zona merah atau Kawasan Rawan Bencana (KRB) dievakuasi paksa.

Tim evakuasi tersebut berasal dari Pos Aju Les, Tejakula yang merupakan gabungan dari Badan SAR Nasional, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Buleleng, dan TNI.

Warga yang dievakuasi paksa adanya di Desa Ban, Kecamatan Kubu, Kabupaten Karangasem, Bali. Daerah tersebut berada di KRB 3, alias zona paling terdampak bila Gunung Agung mengalami erupsi eksplosif.

Lansia pertama yang dievakuasi adalah Ni Ketut Methe, 64, warga Banjar Dinas Belong, Desa Ban, Kecamatan Kubu.

Methe selama ini bertahan di rumahnya, meski beberapa sanak keluarga sudah mengungsi ke tempat aman.

Pada Jumat (1/12) pagi, keluarganya melapor bahwa Methe dalam kondisi lemas karena masalah pernapasan.

Methe dievakuasi dari rumahnya sekitar pukul 07.45, Jumat (1/12) pagi. Karena kondisinya yang lemah, Methe harus dievakuasi dengan tandu.

Methe langsung dibawa ke Puskesmas Tejakula I guna mendapat penanganan medis. Selanjutnya pada pukul 13.00 siang, tim kembali melakukan evakuasi ke Banjar Dinas Belong.

Sejumlah warga yang masih bertahan di zona merah atau Kawasan Rawan Bencana (KRB) dievakuasi paksa.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News