BI Bidik Sejumlah Sektor Ini untuk Digarap, Dunia Usaha Siap-siap...

BI Bidik Sejumlah Sektor Ini untuk Digarap, Dunia Usaha Siap-siap...
Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo menyampaikan saat ini sinergi kebijakan otoritas, perbankan, dan dunia usaha, saat ini fokus pada sektor prioritas dan berdaya tahan. Foto: Ricardo/JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo menyampaikan saat ini sinergi kebijakan otoritas, perbankan, dan dunia usaha, saat ini fokus pada sektor prioritas dan berdaya tahan.

Adapun sektor-sektor yang dimaksud yakni hortikultura, tanaman perkebunan, pertambangan bijih logam, industri makanan dan minuman, industri kimia farmasi, serta kehutanan dan penebangan kayu.

"Sektor-sektor ini yang menjadi prioritas dan sedang kami garap," ujar Gubernur BI Perry Warjiyo seperti dikutip dari Antara, Sabtu (14/8).

Menurut dia, sektor-sektor tersebut memiliki kontribusi besar terhadap Produk Domestik Bruto (PDB), penyerapan tenaga kerja, dan ekspor, sehingga diprioritaskan untuk saat ini.

Selain itu terdapat 15 sektor lainnya yang terus didorong untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi, seperti peternakan, perikanan, industri tekstil dan produk tekstil, industri kulit dan alas kaki, industri barang dari logam dan elektronik, industri mesin dan perlengkapan, industri kayu dan furniture, serta industri logam dasar.

Kemudian, sektor informasi dan telekomunikasi, real estat, jasa pertanian, tanaman pangan, pengadaan air, pengolahan tembakau, dan industri barang galian bukan logam.

"Sektor real estat dan otomotif, ini yang baru saja kami berikan stimulusnya," kata Gubernur BI Perry Warjiyo.

Sementara terdapat 17 sektor penopang pemulihan yang terus didorong yaitu pertambangan batu bara dan lignit, konstruksi, industri alat angkutan, hotel dan restoran, jasa kesehatan, perdagangan besar dan eceran, logistik, administrasi pemerintahan , serta jasa pendidikan.

Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo menyampaikan saat ini sinergi kebijakan otoritas, perbankan, dan dunia usaha, saat ini fokus pada sektor prioritas dan berdaya tahan.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News