BI Kepri Dorong BP dan Pemko Batam Jemput Bola Langsung ke Tiongkok

BI Kepri Dorong BP dan Pemko Batam Jemput Bola Langsung ke Tiongkok
Sejumlah warga saat melakukan pengurusan izin dokumen di Pelayanan Terpadu Satu Pintu BP Batam di Mall Pelayann Publik. Foto: Cecep Mulyana/Batam Pos

Gerak cepat harus dilakukan, mengingat Indonesia sudah tertinggal jauh dari Vietnam yang mampu memanfaatkan momentum perang dagang dengan baik.

Fadjar mengatakan Vietnam sangat serius dalam mengembangkan perekonomiannya. Negeri berpaham komunis tersebut bercita-cita jadi Tiongkok kedua. "Vietnam sekarang tiba-tiba melesat. Karena mereka serius dan memiliki keyakinan yang tersentralisasi," paparnya.

Baca: Ini Total Pengacara yang Disiapkan Kubu Jokowi Hadapi Sidang Sengketa Pilpres 2019

Keuntungan berinvestasi di Vietnam bisa dilihat dari proses pengalokasian lahan yang tidak rumit. Karena lahan disana semua milik negara, maka investor tinggal mencari ke pemerintahan disana. "Vietnam melakukan langkah yang sama seperti yang dilakukan Tiongkok pada awal 2000-an. Contohnya mereka gelar karpet merah untuk investor yang datang," katanya.

Keuntungan lainnya yakni komponen upah yang lebih bersahabat dibandingkan dengan Batam. Karena berpaham komunis, negara memang memegang mutlak standar penetapan upah sesuai kebutuhan.

Menurut Fadjar, komponen upah sangat berpengaruh terhadap penilaian dari para investor. Pergerakan upah di Vietnam memang stabil karena ditentukan oleh pemerintahnya, sedangkan di Indonesia, penentuan upah selalu menemui jalan buntu dan berlarut-larut, tidak lupa juga dihiasi aksi demonstrasi.

Pada tahun 2018, upah di negara Asia Tenggara lainnya lebih rendah dari Batam. Misalnya di Laos sebesar Rp 2.000.000 atau 1,2 Juta Kip. Di Vietnam sebesar Rp 2.415.000 atau 3.980.000 Dong. Di Myanmar sebesar Rp 1.500.000 atau 144 Kyat. Di Filipina sebesar Rp 2.500.000 atau 9300 Peso. Di Kamboja sebesar Rp 2.150.000 atau 630.000 Riel. Saat itu, upah di Batam capai Rp 3,5 juta dan sekarang sudah Rp 3,8 juta.

"Investor pasti jeli melihat itu. Kepastian dan profit itu yang paling penting. Sehingga bisa tahu alasannya ke Vietnam," ungkapnya.

Perang dagang antara Amerika Serikat dan Tiongkok merupakan sebuah peluang yang seharusnya bisa ditangkap Indonesia terutama Batam, Kepulauan Riau.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News