BI Pangkas Suku Bunga Acuan jadi 4,25 Persen
Meski demikian, pertumbuhan kredit masih berada di level 8,2 persen.
BI memproyeksikan pertumbuhan kredit tahun ini 8–10 persen.
”Masih ada ruang untuk pelonggaran bunga kredit. Dengan turunnya suku bunga, kami harapkan pertumbuhan kredit (perbankan) dapat lebih baik,” ujar Dody.
Sementara itu, pengamat ekonomi INDEF Bhima Yudhistira menilai, penurunan suku bunga acuan dilakukan bank sentral untuk mendorong pertumbuhan kredit perbankan.
Jika kredit tumbuh lebih dari 9,5 persen, sektor yang menjadi motor pertumbuhan ekonomi seperti konstruksi, properti, perdagangan, dan manufaktur akan tumbuh lebih cepat.
Namun, Bhima menekankan bahwa yang menjadi persoalan adalah transmisi penurunan suku bunga kredit bisa lebih dari enam bulan.
”Artinya, kebijakan pelonggaran moneter BI baru dirasakan awal 2018,” kata Bhima.
Selain itu, lanjut Bhima, ada permasalahan struktural yang dihadapi bank dalam menurunkan bunga kredit.
Suku bunga BI 7 Days Reverse Repo Rate (BI-7DRRR) turun 25 basis points (bps) ke level 4,25 persen.
- Edukasi Investasi, Bibit.Id Jelaskan 3 Alasan Beli Sukuk Seri ST012
- BRI Sambut Baik Kenaikan Suku Bunga Acuan, Tetap Optimistis Kredit Tumbuh 2 Digit
- 3 Tantangan Pemerintah Setelah Suku Bunga Acuan BI Naik, Wajib Bersiap!
- Catatan Lengkap Kenaikan Suku Bunga Acuan Bank Indonesia Terbaru
- Ekonom Ungkap Amunisi untuk Mempertahankan Rupiah
- Dukung UMKM Naik Kelas, Kanwil Bea Cukai Banten Jalankan Sejumlah Kegiatan