BI Rate Naik Lagi

Bank Sentral Lebih Pilih Stabilisasi Inflasi

BI Rate Naik Lagi
BI Rate Naik Lagi
Kenaikan BI dikawatirkan justru akan memperparah pengeringan likuiditas. Padahal efektivitasnya untuk meredam inflasi masih diragukan. "Kenaikan ini menunjukkan BI belum memandang serius kesulitan likuiditas di sistem perbankan," kata Chief Economist Danareksa Researh Institute Purbaya Yudi Sadewa kemarin (7/10).

Direktur Eksekutif Institute for Development of Economics and Finance (Indef) A. Erani Yustika mengatakan BI terlalu textbook dalam menerapkan kebijakan moneter. Kenaikan BI rate tidak akan membawa manfaat, karena inflasi sudah tidak bisa diselamatkan.

"Ini membuat investasi jadi seret dan krisis menjadi kian dalam. Mestinya BI rate direlaksasi, seperti yang dilakukan bank sentral Australia," kata Erani.

Ketua Komite Tetap Fiskal dan Moneter Kadin Indonesia Bambang Soesatyo berpendapat kenaikan BI Rate mencerminkan langkah menaikkan skala pengetatan moneter kita. "Tentu tidak kondusif bagi dunia usaha, karena dengan begitu harga dana atau kredit menjadi lebih mahal," kata Bambang.

JAKARTA - Pupus sudah harapan pelaku pasar modal untuk mendapatkan insentif dari bank sentral. Ini setelah Bank Indonesia mengumumkan kenaikan BI

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News