BI Sampaikan Tantangan Pelik Indonesia, Ada Risiko Ekonomi Morat-marit
Namun, berbagai konflik tersebut tidak bisa diatasi sebuah negara sendirian.
"Kita tidak bisa bekerja sendiri. Kita harus memiliki sinergi kebijakan yang lebih kuat, tidak hanya secara nasional, tetapi juga di tingkat internasional," ucap dia.
Solikin mengakui tantangan ekonomi pelik karena berbagai hal yang dihadapi Indonesia.
Dia menegaskan bank sentral tidak bisa hanya mengandalkan kebijakan suku bunga acuan. Instrumen lain pun turut dikerahkan sebagai bauran kebijakan BI.
Untuk kebijakan moneter akan diarahkan kepada stabilitas ekonomi pada 2022, sedangkan sisanya seperti kebijakan makroprudensial, sistem pembayaran, dan lainnya akan tetap berorientasi kepada pertumbuhan ekonomi.
"Maka, inilah yang kami miliki dan kami akan kemudian menjadi bank sentral yang relevan untuk menghadapi segala macam tantangan yang kompleks," jelas Solikin.(antara/jpnn)
BI mengatakan saat ini pihaknya tengah berjuang untuk menekan risiko guncangan stabilitas ekonomi
Redaktur & Reporter : Elvi Robiatul
- Kemenkop UKM Kolaborasi Bareng LKPP dan Hippindo Gelar Pameran Inabuyer B2B2G 2024
- Jadi PTS Terbaik se-Indonesia, Atma Jaya Jakarta Raih Kategori Lulusan Mudah dapat Kerja
- Holding UMi Sukses Pacu Inklusi dan Literasi Keuangan Nasional
- Perkuat Sinergi Antarinstansi, Bea Cukai Berikan Edukasi Kepabeanan di 2 Wilayah Ini
- Peran Mandiri Agen Diperkuat untuk Memperluas Inklusi Keuangan
- Impor-Ekspor Indonesia-Israel Masih Ada, Banyak Pihak Meragukan Boikot Produk