BI Sampaikan Tantangan Pelik Indonesia, Ada Risiko Ekonomi Morat-marit

Namun, berbagai konflik tersebut tidak bisa diatasi sebuah negara sendirian.
"Kita tidak bisa bekerja sendiri. Kita harus memiliki sinergi kebijakan yang lebih kuat, tidak hanya secara nasional, tetapi juga di tingkat internasional," ucap dia.
Solikin mengakui tantangan ekonomi pelik karena berbagai hal yang dihadapi Indonesia.
Dia menegaskan bank sentral tidak bisa hanya mengandalkan kebijakan suku bunga acuan. Instrumen lain pun turut dikerahkan sebagai bauran kebijakan BI.
Untuk kebijakan moneter akan diarahkan kepada stabilitas ekonomi pada 2022, sedangkan sisanya seperti kebijakan makroprudensial, sistem pembayaran, dan lainnya akan tetap berorientasi kepada pertumbuhan ekonomi.
"Maka, inilah yang kami miliki dan kami akan kemudian menjadi bank sentral yang relevan untuk menghadapi segala macam tantangan yang kompleks," jelas Solikin.(antara/jpnn)
BI mengatakan saat ini pihaknya tengah berjuang untuk menekan risiko guncangan stabilitas ekonomi
Redaktur & Reporter : Elvi Robiatul
- Al Hidayat Samsu MPR Sebut Rakyat Butuh Perlindungan Nyata di Tengah Gejolak Tarif AS
- Indonesia Investment Outlook 2025 Dorong Pertumbuhan Ekonomi Berkelanjutan
- BPS: Ekonomi Triwulan I 2025 Tumbuh 4,87 Persen
- BigBox AI Meningkatkan Loyalitas Pelanggan lewat Layanan Purna Jual
- Fathi Nilai Kebijakan Ekonomi Trump Ancaman Serius, Pemerintah Perlu Strategi Baru
- Memahami Gagasan Presiden Prabowo Tentang Mengurangi Ketergantungan dengan Negara Lain