BI Tak Resah Rupiah Melemah
Jumat, 19 Februari 2010 – 00:43 WIB

Foto : REUTERS
Darmin mengatakan, permasalah surat utang di suatu negara, apalagi di Eropa yang terintegrasi dalam Uni Eropa, akan segera ditemukan solusinya. "Nanti kita lihat yang seperti itu kalau ada solusinya pasti akan kembali seperti semula lagi," katanya.
Dalam sepekan ini, nilai tukar rupiah memang cukup fluktuatif. Pada Senin (15/2), rupiah pada kurs tengah BI ada di posisi Rp 9.340 per USD, kemudian pada Selasa (16/2) melemah ke posisi Rp 9.377 per USD, dan pada Rabu (17/2) menguat signifikan di level Rp 9.280 per USD. Namun dalam penutupan perdagangan kemarin, Rupiah melemah tajam 45 poin ke posisi Rp 9.325 per USD. Data perdagangan mata uang pada Bloomberg pun menunjukkan angka sama, hingga pukul 16.00 kemarin, Rupiah melemah 45 poin ke level Rp 9.325 per USD.
Sementara itu, Kepala Badan Kebijakan Fiskal (BKF) Kementerian Keuangan Anggito Abimanyu menyebut, tren Rupiah sepanjang tahun ini memang masih akan sedikit melemah dibandingkan level saat ini dan akan bergerak ke level Rp 9.700 per USD. "Kurang lebih segitu," ujarnya.
Angka itu pula yang akan menjadi acuan sementara pemerintah saat membahas asumsi dasar dalam penyusunan APBN-Perubahan 2010. Level Rp 9.700 per USD sebenarnya masih relatif lebih kuat dibandingkan dengan asumsi nilai tukar yang sudah ditetapkan dalam APBN 2010 sebesar Rp 10.000 per USD. (owi)
JAKARTA - Ancaman pelemahan rupiah akibat krisis keuangan di Yunani yang menjadi sentimen buruk bagi perekonomian Eropa, tak membuat Bank Indonesia
Redaktur & Reporter : Antoni
BERITA TERKAIT
- Marga Trans Nusantara Terus Tingkatkan Kualitas Jalan Tol Kunciran–Serpong
- Pelindo Terminal Petikemas Targetkan Perpindahan ke Makassar New Port Tuntas 2027
- Krakatau Steel Mencatatkan Pendapatan Rp 15,42 Triliun Pada 2024
- Lewat New BIONS, BNI Bidik Investor Muda Kelola Investasi
- Harga Emas di Pegadaian Hari Ini Rabu 7 Mei 2025 Naik Lagi, Berikut Daftarnya
- Kini Indonesia Punya Mobil Listrik Merek Nasional, Begini Penampilannya