Biadab, Sopir Taksi Online Dihajar Hingga Sekarat

Biadab, Sopir Taksi Online Dihajar Hingga Sekarat
Police Line. Ilustrasi Foto: dok.JPNN.com

jpnn.com, DENPASAR - Kasus pengeroyokan kembali terjadi pada salah satu sopir taksi online UBER yang terjadi di Jalan Saraswati, Seminyak pada Minggu (2/4) sekitar pukul 19.30 Wita. Korban diketahui bernama Ida Bagus KD, 35 yang berasal dari Singaraja. Kini, korban yang menderita luka berat sedang dirawat di RS Siloam. Pengeroyokan tersebut dilakukan oleh supir taksi pangkalan atau konvensional yang disebutkan lebih dari lima orang.

Saat dihubungi Bali Express (Jawa Pos Group) Ketua Paguyuban Transportasi Online Bali (PTOB) I Wayan Suarta menyatakan bahwa kejadian tersebut bermula saat anggotanya bermaksud menjemput tamu bule di hotel Ramada Encore Seminyak menggunakan mobil jenis MPV berwarna putih berplat nomor DK 708 AE. Tiba-tiba korban langsung dihentikan oleh sekawanan sopir taksi pangkalan atau konvensional yang berjumlah lima orang lebih.

“Tanpa basa-basi, anggota saya ditarik keluar dan langsung dihajar hingga babak belur. Untungnya sewaktu ditarik keluar korban sempat memencet Emergency Call, sehingga rekan-rekan yang lain segera datang. Kalau tidak bisa saya pastikan korban tewas ditempat,” terangya dengan nada emosi.

Korban langsung diseret, dipukul dengan balok, diinjak dibagian leher dengan sepatu dan mobilnya juga dirusak oleh kawanan pelaku tersebut. Saat ditemukan oleh rekannya, korban sudah terkapar. Terlambat sedikit saja, korban meregang nyawa ditempat.

“Saya sudah menjenguk korban di RS Siloam. Keadaannya memprihatinkan, dia tidak bisa menggerakkan kepalanya dikarenakan ada masalah diuratnya. Mungkin uratnya putus. Korban tidak bisa bicara saat saya ajak ngomong, kedua bibirnya sobek,” terangnya dengan nada sedih seperti dilansir Bali Express (Jawa Pos Group).

Untungnya korban tidak dalam keadaan koma. Sejumlah luka terbuka di kaki, memar di seluruh badan bahkan sudah terkapar pun korban tetap masih dihajar. Bemper mobil rusak, kaca depan dan belakang mobil dipecahkan.

“Biadab, sesama orang Bali melakukan itu. Apakah itu cerminan orang Bali?. Kami itu tidak mencari penumpang, namun penumpang yang mencari kami,” ujarnya.

Pihaknya menegaskan bahwa apapun dalihnya main keroyok tidak dibenarkan. Pihak kepolisian harus menangani masalah ini hingga tuntas. Pihak korban malam itu juga melakukan pelaporan ke Mapolsek Kuta sekitar pukul 23.00 Wita. Pihaknya sempat melakukan pelaporan kejadian tersebut ke Polsek Kuta Utara, namun pihak Kuta Utara mempertegas bahwa wilayah tersebut dibawah kendali Polsek Kuta.

Kasus pengeroyokan kembali terjadi pada salah satu sopir taksi online UBER yang terjadi di Jalan Saraswati, Seminyak pada Minggu (2/4).

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News