Big Dusta
Oleh: Dhimam Abror Djuraid

Tidak ada pemihakan kepada kebenaran.
Eikasia, begitulah Plato menyebutnya.
Sebuah pendapat tentang kenyataan yang disampaikan orang lain yang dinilai ahli, padahal pendapat pakar itu keliru atau menyesatkan karena di balik batu ada udang yang bersembunyi.
Para buzzer dan influencer memengaruhi opini publik sampai menjadi silau dan tidak mampu lagi melihat realitas yang sesungguhnya. Para ahli atau expert sudah mati, "the death of expertise’’.
Para profesor dan guru besar kalau suara dari buzzer dan influencer yang lebih dipercaya para manusia gua.
Plato mengingatkan agar kita berusaha menemukan kebenaran sejati, noesis, pengetahuan dari penglihatan jiwa bukan sekadar penampilan mata.
Menemukan kebenaran yang sesungguhnya, tidak sekadar membebek dan menjadi Pak Turut yang sudah kehilangan daya kritis.
Kita hidup pada era manusia gua, dan para pakar kehilangan otoritasnya.
Klaim big data 120 juta suara menghendaki pemilu ditunda dan masa jabatan Jokowi diperpanjang, menjadi perbincangan. Benar big data, atau hanya big dusta?
- Roy Suryo Ungkap Ironi Laporan Jokowi, Dilayangkan Saat Hari Keterbukaan Informasi
- Gus Din Apresiasi Jokowi Membuat Laporan ke Polisi Soal Ijazah Palsu
- 5 Berita Terpopuler: Ada Uang Setoran Masuk, Banyak NIP CPNS & PPPK Terbit, Memalukan dan Tidak Elegan
- Polisi Didesak Proses Laporan Jokowi soal Kasus Ijazah Palsu
- Jokowi Lapor Polisi, Roy Suryo: Peneliti Seharusnya Diapresiasi, Bukan Dikriminalisasi
- Pasbata Minta Roy Suryo Setop Provokasi soal Isu Ijazah Jokowi