Big Dusta
Oleh: Dhimam Abror Djuraid
Jumat, 18 Maret 2022 – 13:45 WIB

Contoh platform media sosial yang menjadi bahan pengumpulan big data. Foto/ilustrasi: Ayatollah Antoni/JPNN.com.
Kebohongan sudah menjadi kebenaran karena propaganda, dan manusia gua hidup dalam situasi post-truth.
Semua orang menjadi seolah-olah ahli dan kebenaran menjadi hampa.
Menteri Koordinator Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan mengeklaim big data 120 juta suara yang menghendaki pemilu ditunda dan masa jabatan Jokowi diperpanjang.
Banyak kalangan menyangsikan data itu.
Luhut tidak mau membuka sumber data itu.
Ketika ditanya apakah Luhut tidak berbohong, dengan tegas dia menjawab tidak.
Luhut tidak berbohong.
Dia tahu permainan apa yang sedang dia mainkan.
Klaim big data 120 juta suara menghendaki pemilu ditunda dan masa jabatan Jokowi diperpanjang, menjadi perbincangan. Benar big data, atau hanya big dusta?
BERITA TERKAIT
- Roy Suryo Ungkap Ironi Laporan Jokowi, Dilayangkan Saat Hari Keterbukaan Informasi
- Gus Din Apresiasi Jokowi Membuat Laporan ke Polisi Soal Ijazah Palsu
- 5 Berita Terpopuler: Ada Uang Setoran Masuk, Banyak NIP CPNS & PPPK Terbit, Memalukan dan Tidak Elegan
- Polisi Didesak Proses Laporan Jokowi soal Kasus Ijazah Palsu
- Jokowi Lapor Polisi, Roy Suryo: Peneliti Seharusnya Diapresiasi, Bukan Dikriminalisasi
- Pasbata Minta Roy Suryo Setop Provokasi soal Isu Ijazah Jokowi