BIN: Black Campaign di Sosmed Berpotensi Liar

jpnn.com - JAKARTA - Maraknya kampanye hitam di media sosial menjelang pilpres membuat Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) Letjen TNI (purn) Marciano Norman resah. Menurutnya, hal itu berpotensi menjadi bola liar jika tidak dapat dicegah.
"Jika tidak dikelola dengan baik, maka berpotensi menjadi liar," ujar Marciano di kompleks kantor Kepresidenan, Jakarta, Rabu, (4/6).
Marciano menyatakan kampanye hitam tidak akan berakhir jika saling berbalas satu dengan yang lain. Ia meminta timses maupun pendukungan dua pasangan capres saling menahan diri untuk tidak menyebar fitnah dan kampanye hitam. Selain berpotensi menimbulkan aksi lain, kata dia, juga menimbulkan kebingungan bagi masyarakat dalam menghadapi pemungutan suara. Akan sulit mengetahui karakter capres yang ingin dipilih.
"Saya mengimbau pengguna media sosial agar menggunakannya secara bertanggung jawab, agar masyarakat tidak mendapatkan masukan yang salah dan mendapatkan capres yang dapat membawa negara ini lebih baik," sambung Marciano.
Selain menyoroti media sosial, Marciano mengungkapkan pihaknya juga terus melakukan pendeteksian dini situasi di tengah masyarakat. Ia meminta semua pihak bertindak sesuai batas kewajaran dalam pemilu mendatang.
"BIN dan semua komunitas intelijen, akan mengoptimalkan jaringan kita, sejauh-jauhnya, agar kita bisa merasakan apakah ada potensi yang akan mengganggu kelancaran pelaksanaan pemilu," tandas Marciano. (flo/jpnn)
JAKARTA - Maraknya kampanye hitam di media sosial menjelang pilpres membuat Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) Letjen TNI (purn) Marciano Norman
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Oknum TNI AL Mengumbar Kata-kata Romantis, Juwita Menyandarkan Kepala di Bahunya
- Pejabat BKD Sudah Mengucapkan Selamat kepada Peserta Tes PPPK Tahap 2
- Pak Ali Datang ke Lokasi Tes PPPK Tahap 2, Silakan Disimak Kalimatnya
- 6 Fakta Terbaru Pembunuhan Jurnalis Juwita, Asmara Rumit Oknum TNI AL Itu
- Puluhan Pelajar Nakal di Purwakarta Dikirim ke Rindam III/Siliwangi Bandung
- Kasus Pelecehan Seksual oleh Dokter AY Naik Penyidikan