Bisnis Besar Dibalik Perang Anti Rokok

Bisnis Besar Dibalik Perang Anti Rokok
Bisnis Besar Dibalik Perang Anti Rokok
memperkokoh jaringan industri farmasi dengan organisasi-organisasi anti tembakau global, para pemuka kedokteran, WHO maupun badan-badan resmi pemerintahan federal AS. Koneferensi ini juga menghasilkan semangat - sebuah kesepakatan tak tertulis- bagi para aktivis anti tembakau untuk terus menggelorakan semangat demi mengambil kendali nikotin dari perusahaan tembakau.

Gerakan anti merokok sebenarnya sudah dipelopori oleh para ilmuwan dari Pharmacia sejak tahun 1962. Sebelum laporan pertama Surgeon General tentang dampak merokok bagi kesehatan. Sebuah riset pertama yang mengaitkan bahaya merokok dengan kesehatan paru-paru. Melalui gerakanya, Pharmacia nampaknya menyadari betul bahwa Nikotin adalah zat dalam tembakau yang mendorong kebiasaan  - atau membuat ketagihan - bagi pemakainya.

Dan Pharmacia merupakan perusahaan pertama yang mengembangkan produk terapi pengganti nikotin pada tahun 1971, yang dengan memproduksi permen karet dengan merk  Nicorette. Meski begtu, produk ini baru merambah pasar  tujuh tahun kemudian yakni pada tahun 1978.  Pada tahun itu pula SmithKlein Beecham kali pertama memasarkan Nicorette.

Pada awal tahu  1980-an Jed Rose seorang peneliti dari Duke University mematenkan penemuannya Koyok Nikotin Transdermal. Kemudian, koyok ini menjadi basis produk Nicoderm dari SmithKline dan produk Nicotrol dari Mcneil Consumer Products - anak perusahaan Johnson & Johnson. Kedua koyok itu, sebenarnya diproduksi oleh Pharmacia.

Aktivitas merokok menjadi komoditi bisnis industri  farmasi, yang kini sedang gencar membunuh industri tembakau. Fenomena ini terungkap dalam 

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News