Bisnis Konstruksi di Tasmania Memperkerjakan Migran dan Pencari Suaka

Kelvin, sebagai warga di Australia, tidak tahan melihat Paw dan pendatang lainnya kesulitan mendapatkan kerja.
Di saat bersamaan, ia pun sadar di tengah berkembangnya industri konstruksi di Australia, ada masalah kekurangan pekerja.
Bagi Kelvin, solusinya sangat sederhana.
"Waktu itu, saya sadar jika industri konstruksi biasanya sangat didominasi orang kulit putih ... saya punya teman yang sebenarnya sangat mampu dan ingin bekerja, masalah mereka hanyalah tidak bisa menemukan kerja," katanya.
Dari sinilah Kelvin akhirnya mendirikan perusahaan bernama Integrate Workforce.
Menjembatani perbedaan
Perusahaan Kelvin merekrut orang-orang berlatar belakang migran dan pencari suaka, dengan harapan bisa membantu karir mereka untuk jangka panjang.
Jal David, manager proyek di Pusat Sumber Daya Migran Tasmania, mengatakan perusahaan seperti Integrate Workforce menyediakan tempat bagi pengungsi agar bisa memecahkan masalah-masalah yang biasanya menghambat mereka mencari kerja.
Menurut Jal, masalah perpecahan keluarga, trauma dan kesehatan mental, bisa saja membuat mereka takut untuk memulai hidup yang baru.
Sebuah perusahaan konstruksi di Australia sengaja mempekerjakan migran dan pencari suaka Hasilnya cukup menjanjikan
- Partai Buruh Menang Pemilu Australia, Anthony Albanese Tetap Jadi PM
- Korea Selatan dan Australia Ramaikan Semarang Night Carnival 2025
- Dunia Hari Ini: Israel Berlakukan Keadaan Darurat Akibat Kebakaran Hutan
- Permintaan Kerja dari Luar Negeri Capai 1,7 Juta, RI Baru Bisa Serap Sebegini
- Menteri Karding Berangkatkan 55 Perawat dari Universitas Binawan ke Austria
- Dunia Hari Ini: Amerika Serikat Sepakat untuk Membangun Kembali Ukraina