Bisnis Pejantan Tangguh, Tarif Cukup Rp 60 Ribu

Bisnis Pejantan Tangguh, Tarif Cukup Rp 60 Ribu
Nur Kholis saat memegang kambing Peranakan Etawa miliknya. Foto: MEIDIAN DONA DONI/RADAR TULUNGAGUNG

“Tapi saat ini sudah agak sepi pesanan. Kalau dulu awal buka bisnis ini saya punya 40 kambing indukan unggul. Banyak pesanan hingga bisa buat membangun rumah dan beli mobil,” kata Ayah dari Khorul Rosidah.

Untuk perawatan kambing pejantan juga mudah. Sebab kambing-kambing ini hampir segala jenis makanan dimakan.

Makanan utama kambing-kambing ini cukup diberi sentrat dicampur kulit ari dari selipan kacang dan kedelai.

Sedangkan suplemen tambahannya adalah vitamin B kompleks dan mineral dari toko peternakan.

Sedangkan kesulitan yang kerap dia alami adalah kegagalan dari proses pengawinan. Kebanyakan disebabkan peternak tidak tahu kalau kambingnya tidak sedang birahi.

Sehingga tak terjadi pembuahan karena sel telur tak dilepaskan. “Biasanya saya suruh peternak memberi makan kambingnya dengan capar yang kecil-kecil dulu baru menghubungi saya. Biar kambing betinanya siap kawin,” jelas pria yang sebelumnya bekerja sebagai perajin mebel.

Saat ini dia melayani di wilayah hampir seluruh Tulungagung. Di antaranya area Rejotangan, Kalidawir, Campurdarat, dan yang terjauh di Ngantru.

“Dulu pernah sampai luar kota. Sekarang sudah banyak yang ikut-ikut. Sebab usaha ini banyak untungnya karena jenisnya jasa tidak ada barang yang hilang,” katanya. (and)


Bisnis pejantan tangguh hasilnya lumayan, rata-rata layani enam orderan per hari.


Redaktur & Reporter : Soetomo

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News