BNPT Singgung 198 Ponpes Terafiliasi Jaringan Teroris, Guspardi Beri Respons

Gurpardi pun meminta BNPT membuka dan menjelaskan secara detail tentang data dan daftar nama 198 ponpes yang diduga terafiliasi gerakan teroris.
Menurut dia, keterbukaan serta transparansi bisa menciptakan suasana nyaman, damai, dan rasa aman bagi masyarakat.
"Kemudian menghindari timbul sikap saling curiga yang dapat memicu keresahan dan kegaduhan," beber Ketua Dewan Pembina Pondok Pesantren Perguruan Thawalib Padang Panjang Sumatra Barat itu.
Data tentang 198 pondok pesantren yang diduga terafiliasi dengan jaringan terorisme tersebut diungkapkan Kepala BNPT Komjen Pol Boy Rafli Amar dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan Komisi III DPR, di Jakarta, Selasa (25/1).
Direktur Pencegahan BNPT Brigjen Pol Ahmad Nurwakhid dalam keterangannya, Minggu (30/1), mengatakan data tersebut merupakan bentuk peringatan bagi seluruh pemangku kepentingan untuk meningkatkan kewaspadaan.
"Tentu hal ini perlu dijernihkan agar masyarakat tidak terbawa narasi yang selalu mem-framing berbagai kebijakan untuk meningkatkan deteksi dini dan kewaspadaan dalam pengertian yang negatif," kata Ahmad.
Data BNPT yang diungkap Boy Rafli Amar dalam RDP dengan DPR tersebut juga bukan merupakan generalisasi BNPT terhadap semua pondok pesantren.
"Sangat tidak benar dan tidak beralasan adanya narasi tuduhan terhadap BNPT yang seolah-olah menggeneralisasi dan memberikan stigma negatif terhadap pondok pesantren yang ada di Indonesia, apalagi menuduh data tersebut sebagai bagian dari bentuk Islamofobia," ujar Ahmad. (ast/jpnn)
Anggota DPR RI Fraksi PAN Guspardi Gaus menyebut ada imbas negatif ketika Kepala BNPT Komjen Boy Rafli Amar menyatakan soal 198 ponpes terafiliasi dengan teroris.
Redaktur : Rasyid Ridha
Reporter : Aristo Setiawan
- Gus Imin Berhalalbihalal dengan Kiai Azaim dan Nyai Ju di Sukorejo
- Ponpes Denanyar Jombang Buka Beasiswa Santri & Mahasantri 2025
- Temukan Pangan Olahan Mengandung Babi, BPOM dan BPJPH Diapresiasi
- PAN Dukung Prabowo Jadi Capres 2029, Ahmad Sahroni: Masih Dini untuk Bicara Pilpres
- PAN Belum Dukung Gibran, Deddy PDIP: Mungkin Mereka Punya Kader Mendampingi Prabowo
- Peringatan Hari Kartini Momentum Meningkatkan Harkat dan Martabat Kaum Perempuan