Boediono dan Sri Mulyani Bersikap
Rabu, 13 Januari 2010 – 12:54 WIB
JAKARTA - Anggota Panitia Khusus (Pansus) Century dari Partai Hati Nurani Rakyat (Hanura), Akbar Faisal mengatakan, mantan Gubernur Bank Indonesia (BI) Boediono dan Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani bersikap "abu-abu", ketika dimintai keterangan oleh Pansus.
"Tiga Deputi BI mengatakan dirampok, Boediono bersikap abu-abu, juga Ibu (Sri Mulyani)," kata Akbar, saat bertanya kepada Sri Mulyani, yang diperiksa Pansus di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Rabu (13/1). Boediono sendiri, saat diperiksa oleh Pansus pada Selasa (12/1) lalu, dianggap cenderung banyak tidak tahunya ketika menjawab pertanyaan yang diajukan.
Baca Juga:
Pada kesempatan itu, Akbar juga menanyakan soal tanggung jawab Sri Mulyani selaku Ketua Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK) yang menyatakan bahwa Bank Century akan berdampak sistemik. "Jadi, yang mana tanggung jawab Ibu? Apakah penggelontoran dana Rp 632 M, atau Rp 1,2 triliun, atau Rp 6,7 triliun?" tanya Akbar.
Sri Mulyani sendiri tidak menjawab pertanyaan itu. Ia justru mengatakan pihaknya hanya bertanggung jawab pada penanganan dan pencegahan terhadap krisis keuangan di Indonesia, akibat krisis global yang mengancam sepanjang September sampai Oktober 2008.
JAKARTA - Anggota Panitia Khusus (Pansus) Century dari Partai Hati Nurani Rakyat (Hanura), Akbar Faisal mengatakan, mantan Gubernur Bank Indonesia
BERITA TERKAIT
- 40 Biku Asia Tenggara Jalan Kaki dari TMII ke Candi Borobudur
- Bea Cukai Berikan Asistensi Ekspor Lewat Kegiatan CVC
- Luncurkan Ruang Amal Indonesia, Wapres Ma'ruf Singgung Potensi Zakat yang Begitu Besar
- 2 Mantan Pejabat Ditetapkan Tersangka, PTPN Group Berkomitmen Berantas Korupsi
- Rubicon Mario Dandy Enggak Ada Peminatnya, Prabowo: Harganya Diturunkan
- DKI Melarang Acara Perpisahan dan Study Tour di Luar Sekolah