Bom Domodedovo Dirakit di Desa

Pulang Kampung Sebelum Bunuh Diri

Bom Domodedovo Dirakit di Desa
Bom Domodedovo Dirakit di Desa
Selain Akhmed dan Fatima, polisi Ingushetia juga menangkap Umar Aushev. Teman masa kecil Yevloyev itu juga membantu pelaku melancarkan aksinya. "Umar (Aushev) mengantarnya (Yevloyev) ke terminal bus. Dia lantas menumpang bus ke Moskow," kata Fatima seperti dikutip Agence France-Presse. Sejumlah saksi mata di terminal mengaku melihat Yevloyev menggendong tas ransel besar di punggungnya.

Saat ini, tiga mitra kejahatan Yevloyev itu mendekam di rumah tahanan Kota Vladikavkaz. Otoritas Ingushetia mengaku belum punya rencana untuk memindahkan ketiganya ke Moskow. "Hari ini, saya diberitahu bahwa pemerintah setempat tidak akan memindahkan klien saya ke ibu kota," kata pengacara Aushev kepada Itar-Tass kemarin. Hal yang sama diungkapkan Lyuba Ausheva, pengacara Fatima dan Akhmed.

Berdasar hukum yang berlaku di Rusia, aparat berhak menahan ketiganya selama dua bulan. Tapi, masa tahanan itu bisa diperpanjang jika penyelidikan belum usai sampai periode penahanan berakhir. Atas dugaan keterlibatan mereka, Akhmed, Fatima dan Aushev masing-masing dijerat tiga dakwaan sekaligus. Yakni, terorisme, pembunuhan serta kepemilikan senjata dan bahan peledak secara ilegal.

Kendati demikian, Kementerian Dalam Negeri Ingushetia menyatakan masih terlalu dini untuk menyebut Yevloyev sebagai pelaku. "Berdasar uji DNA dan tes sidik jari, kepala dan telapak tangan di Domodedovo itu memang milik Yevloyev. Tapi, ada juga serpihan tubuh lain yang belum jelas milik siapa. Penyelidikan masih berlangsung, sebaiknya kita tidak mengambil kesimpulan," terang jubir kementerian. (hep/dos)

MOSKOW - Investigasi terhadap Akhmed dan Fatima, dua adik kandung pelaku pengeboman di Bandara Internasional Domodedovo Moskow, membuahkan hasil.


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News