Bongkar Makam Ayah, Bunuh Ibu Kandung, Cemburu? Ilmu Sesat?

Bongkar Makam Ayah, Bunuh Ibu Kandung, Cemburu? Ilmu Sesat?
Police Line. foto: ilustrasi for sumeks

Hingga saat ini, motif dari keberingasan Iin membunuh juga masih belum terungkap. Iin membantai semua yang ada di hadapannya, termasuk merusak perabot seisi rumah milik kerabatnya.

“Waktu itu kebetulan saya pergi mengambil kue pernikahan. Sepulang dari sana, saya melihat jenazah ibunya sudah tergeletak depan rumah,” ungkapnya.

Sementara itu, kerabat lainnya, Utun (40) mengatakan, tidak ada permasalahan yang didengar sebelum peristiwa berdarah yang tak terduga itu. Menurut dia, saat kejadian semua keluarganya masuk ke dalam rumah.

“Saya dan warga memilih untuk bersembunyi. Menghindar tebasan senjata tajam. Ketika itu Iin begitu kalap,” ungkapnya.

Sosok Iin di mata warga sendiri dikenal sebagai pemuda yang baik. Rajin bekerja. Tidak ada musuh di sekitar lingkungan desa. Iin merupakan tulang punggung keluarga. Menghidupi lima orang yang tinggal seatap, yakni ibunya Bawi (60), tantenya Hatnah (70), dan Mariana (25) yang merupakan janda dua anak. Dia bekerja serabutan membantu menanam jagung dan memantat karet. “Iin orang baik dan rajin, mas,” sebut dia.

Pergaulan Iin dengan tetangga dan kerabat di lingkungan juga terjalin harmonis. Pihaknya tidak menyangka bisa sampai terjadi seperti itu.

Kakak kandung Iin, Iyun (40) yang mendengar ibunya meninggal, masih tampak kebinggungan. Selama ini hidup di perantauan. Dirinya pun tak tahu asal muasal masalah yang menimpa adiknya, hingga tega membunuh ibu kandungnya sendiri.

“Saya baru datang kemarin (Minggu, red), tidak tahu persis. Terakhir bertemu sudah lama, waktu seratus hari kematian ayah,” ucapnya seraya mengatakan kondisi Mariana baik-baik saja dan merahasiakan keberadaannya.

Syain Kadir alias Iin mencoba membongkar makam ayahnya sebelum melakukan pembunuhan terhadap ibu kandung dan tantenya.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News