Boris Yeltsin Disimbolkan Bendera, Kruschev Seni Kubisme

Berziarah di Novodevichye, ’’Rumah Masa Depan’’ Paling Artistik di Dunia

Boris Yeltsin Disimbolkan Bendera, Kruschev Seni Kubisme
Makam Boris Yeltsin. Foto: Don Kardono.

Gorby –panggilan akrab Gorbachev—sendiri masih hidup dan sehat sampai sekarang. Dia berjasa besar bagi perkembangan demokrasi di Rusia. Tetapi dia tidak terlalu popular di dalam negeri, karena dianggap telah membuat negerinya tercabik-cabik dalam pecahan-pecahan Negara merdeka baru yang berdaulat dan punya pemerintahan sendiri-sendiri.

Ada juga makam Nikita Sergevic Khrushev (1894-1971), mantan presiden Soviet yang amat dekat dengan Presiden Soekarno. Dari makam Raisa Gorbachev itu, balik kanan, menuju ke jalur utama, belok ke kiri, terus menuju pintu keluar dari belakang. Sebelum pintu keluar di ujung belakang, sebelah kanan, ada patung wajah orang dengan ornamen bernuansa kubisme, dua warna, batu putih dan kehijauan. Tidak istimewa, dibandingkan patung-patung di kiri kanan. Juga tidak terlalu besar, jika dibandingkan sekelilingnya.

Khruschev juga yang pernah membuat masjid Soekarno di Saint Petersburg, kota terbesar kedua di Rusia. Konon, ketika Soekarno wafat, banyak orang Rusia yang tenggelam dalam kesedihan dan ikut meratap. Saking merasa dekatnya Soviet dengan pemimpin Indonesia itu.

Ada juga mantan balerina, GC. Ulanova (1910-1998), yang dipahat berdampingan dengan seorang bintang film perempuan yang tersohor di sana. Patung Ulanova itu masih semi tiga dimensi, masih menempel di dinding batu putih, dengan gayanya sebagai penari ballet, tangan ke atas, menghadap ke samping, mengenakan rok mini, dengan ujung kaki yang menahan berat tubuh. Persis seperti sedang menarikan dan beraksi di atas panggung. Dia digambarkan abadi menjadi pebalet sejati. 

Dalam teori humanisme dari filsuf manapun, di zaman apapun, cerita kematian dan taman makam itu selalu bernuansa kepedihan. Rasa duka cita itu, dilukis

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News