Bowo Disikat KPK, Sekjen Golkar: Dia Cuma Bagian Kecil
jpnn.com, JAKARTA - Sekretaris Jenderal Partai Golkar Lodewijk Freidrich Paulus mengatakan kasus suap yang menjerat Bowo Sidik Pangarso merupakan urusan pribadi.
Purnawirawan TNI berpangkat letnan jenderal (letjen) itu mengatakan kasus yang menjerat anggota Komisi VI DPR itu tidak ada kaitannya dengan partai berlambang pohon beringin tersebut. “Itu urusan Bowo pribadi,” tegas Lodewijk di gedung parlemen, Jakarta, Senin (1/4).
Menurut Lodewijk, Bowo hanya bagian kecil dari tujuh calon anggota legislatif yang ada di daerah pemilihan (dapil) Jawa Tengah (Jateng) II.
Karena itu, meskipun Bowo tidak ada di lapangan, masih ada enam caleg lainnya yang terus bekerja untuk memaparkan masyarakat dan memenangkan pemungutan suara dengan sistem sainte lague murni. “Dia bagian kecil dari tujuh orang yang ada di situ. Biarkan dia menyelesaikan urusan pribadi,” ungkap Lodewijk.
BACA JUGA: Kronologi KPK Bekuk Bowo Sidik Golkar dalam OTT Suap Distribusi Pupuk
Menurut Lodewijk, kasus Bowo itu sama sekali tidak memengaruhi elektabilitas Partai Golkar yang belakangan ini mengalami tren kenaikan. Dia menegaskan bahwa partai akan tetap terus menjaga tren kenaikan elektabilitas itu sampai pada hari H pencoblosan 17 April 2019.
“Jadi, apa yang dilakukan Bowo itu urusan pribadi beliau. Kami kami tetap menjaga tren elektabilitas yang naik, sampai pada 17 April nanti,” ungkap mantan Danjen Kopassus TNI AD itu.
Lebih jauh Lodewijk menegaskan bahwa pada dasarnya semua partai sudah sepakat untuk melakukan kampanye yang damai, bermartabat dan berintegritas. “Mari laksanakan pemilu yang baik,” katanya.
Sekretaris Jenderal Partai Golkar Lodewijk Freidrich Paulus mengatakan kasus suap yang menjerat Bowo Sidik Pangarso merupakan urusan pribadi.
- Usut Kasus Investasi Bodong, KPK Bakal Panggil Dirut Taspen Antonius Kosasih
- KPK Tetapkan 2 Tersangka Baru terkait Kasus Korupsi Amarta Karya
- Bukan Ridwan Kamil, Golkar Jagokan Sosok Ini sebagai Bacagub DKI
- Usut Kasus Korupsi, KPK Panggil Senior Vice President Investasi PT Taspen
- Eks Penyidik KPK Minta Nurul Ghufron Mundur karena Terlibat dalam Mutasi ASN Kementan
- Jokowi dan Gibran Lagi Cari Rumah, Mau Merapat ke Golkar? yang Benar Saja