BP2MI Melepas 475 Pekerja Migran Indonesia ke Korea Selatan
jpnn.com, JAKARTA - Badan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) kembali melepas sebanyak 475 Pekerja Migran Indonesia (PMI) program Government to Government (G to G) Korea Selatan.
Sejak kembali dibuka pada 2021, sudah sebanyak 4.169 PMI ditempatkan ke Korea Selatan.
Kepala BP2MI Benny Rhamdhani mengatakan para PMI layak mendapatkan penghormatan negara.
“Semua PMI adalah orang hebat, duta negara. Yang siap merebut peluang kerja di luar negeri. Saya ingin para PMI berterima kasih kepada Presiden Jokowi. Jadi, bukan kepada saya berterima kasihnya,” ujar Benny saat melepas para PMI di El Royal Hotel, Jakarta, Minggu (17/7/2022).
Lebih lanjut, Benny mengatakan Presiden menegaskan tidak boleh lagi PMI dibebankan berbagai biaya penempatan yang memberatkan.
"Presiden tidak ingin PMI menjual harta benda milik keluarga. Apalagi sampai meminjam uang ke para rentenir. Kami telah melakukan perubahan besar, negara harus hadir dan negara tidak boleh kalah dari para sindikat," ujar Benny.
Menurut Benny, PMI adalah orang penting yang harus mendapatkan perhatian dan pelindungan khusus dari negara.
“Saya ingin kalian menjadi orang sukses yang membanggakan negara. Berikan kebanggaan juga untuk ke dua orang tua, wujudkan semua itu untuk mereka. Sehingga bisa menjadi panutan untuk semuanya," papar Benny.
BP2MI kembali melepas sebanyak 475 Pekerja Migran Indonesia (PMI) program Government to Government (G to G) Korea Selatan.
- Bertemu CEO LG CNS di Seoul, Menko Airlangga Dorong Investasi Pengembangan Teknologi
- Barang Milik Pekerja Migran Indonesia Tertahan, Wakil Ketua Komisi XI DPR Fathan Subchi Merespons
- Penting! Penjelasan Kepala BP2MI Tentang Tindak Lanjut Penyelesaian Penanganan Barang Kiriman PMI
- Populasi Korsel Menua Berpotensi Jadi Peluang Emas Indonesia
- Bersama ILO, UNODC, dan Uni Eropa, Kemnaker Meluncurkan Program Protect Indonesia
- BP2MI Minta Pekerja Migran Indonesia Bekerja Baik di Negara Penempatan