BPBD Pantau Aktivitas Sejumlah Sungai Besar di Wondama Papua Barat

BPBD Pantau Aktivitas Sejumlah Sungai Besar di Wondama Papua Barat
Pengerukan material di salah satu sungai besar di Wasior yang selama ini menjadi salah satu penyebab banjir di daerah tersebut. Foto: Antara/Toyiban

jpnn.com, WASIOR - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Teluk Wondama, Papua Barat, terus memantau aktivitas sejumlah sungai besar di Wasior guna mencegah agar banjir tidak kembali melanda wilayah tersebut.

Sekretaris Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) setempat Yance Pesurnai di Wasior, Jumat (17/1/2020), mengutarakan masa transisi darurat pascabanjir yang terjadi 23 Desember 2019 telah berakhir pada 13 Januari 2020.

“Massa transisi darurat selama 14 hari untuk pemulihan pascabanjir. Tahapan selanjutnya adalah rehabilitasi dan rekonstruksi atau RR," kata dia.

Menurut dia, fokus utama dalam tahapan RR yakni normalisasi daerah aliran sungai (DAS) pada beberapa sungai/kali besar di dalam Kota Wasior dan sekitarnya.

Pemantauan sekaligus RR ini diprioritaskan pada sungai-sungai rawan di antaranya Sungai Anggris, Sanduai, Manggurai, Wanayo serta beberapa sungai besar lain di wilayah selatan Wasior.

"Fokus rehabilitasi untuk pengerukan sedimen pada beberapa kali besar dalam kota seperti di Anggris, Sanduai, Manggurai dan beberapa kali di bagian selatan," sebut Yance lagi.

Bupati Bernadus Imburi bersama Kepala Pelaksana BPBD Gasper Kapisa saat ini berada di Jakarta untuk berkoordinasi dengan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) terkait anggaran untuk pelaksanaan RR.

"Manakala dana itu turun akan dilakukan rehab rekon," ucap mantan Kepala Bagian Persidangan Sekretariat DPRD itu.

BPBB Teluk Wondama fokus pada normalisasi daerah aliran sungai (DAS) pada beberapa sungai besar di dalam Kota Wasior dan sekitarnya.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News