BPOM Harus Ketat Awasi Produk China
Senin, 18 Januari 2010 – 16:24 WIB
JAKARTA—Mengantisipasi masuknya produk China yang harganya murah tapi kualitasnya tidak bisa dijamin di era Asean-China Free Trade Agreement (ACFTA), gabungan asosiasi industri mendesak pemerintah mempertegas pemberlakuan SNI (Standar Nasional Indonesia). Juga memperkuat peranan BPOM (Badan Pengawasan Obat dan Makanan). Sementara Asosiasi Industri Kosmetik dan Jamu yang diwakili Putri Wardani mengatakan, posisi BPOM harus diperkuat dan pengawasannya terhadap produk-produk obat-obatan dan makanan diperketat. Ini agar konsumen bisa terhindar dari penggunaan kosmetika dan jamu impor yang tidak diketahui efek negatifnya.
“Pemerintah harus mengeluarkan aturan, semua produk yang masuk ke Indonesia harus ada SNI,” ujar Ketua Asosiasi Industri Baja, Fazwar Bujang dalam rapat dengar pendapat antara gabungan asosiasi industri dengan Komisi VI DPR RI, di Senayan, Senin (17/1).
Baca Juga:
Meski mendesak penerapan SNI, dia juga menyoal tentang mudahnya mendapatkan label mutu tersebut. Karena itu dia menyarankan agar Bea Cukai memperketat pengawasannya terutama terhadap produk impor illegal yang masuk ke Indonesia.
Baca Juga:
JAKARTA—Mengantisipasi masuknya produk China yang harganya murah tapi kualitasnya tidak bisa dijamin di era Asean-China Free Trade Agreement
Redaktur & Reporter : Soetomo Samsu
BERITA TERKAIT
- Gelar RUPST 2024, BRI Life Punya Dirut dan Komisaris Baru
- Bertemu Menko Airlangga, Wakil Kanselir Jerman Memuji Pertumbuhan Ekonomi Indonesia
- Pengamat: Menyimpan Uang di Bank Sangat Aman
- Subholding Pelindo Siap Kelola Area Pengembangan I Bali Maritime Tourism Hub
- Pupuk Indonesia Tambah Alokasi Subsidi untuk Petani di Sumsel
- RUPSLB IDSurvey: PT Surveyor Indonesia Punya Komisaris Baru