BPOM Uji Kualitas Takjil untuk Menu Buka Puasa
Sabtu, 19 Mei 2018 – 06:59 WIB
Rodhamin-b, pewarna tekstil tersebut juga sering disalahgunakan untuk mewarnai makanan dan mengawetkan daging dan ikan.
Dampak negatifnya, bisa menyebabkan berbagai iritasi pada organ tubuh dan kerusakan hati.
"Dari sebanyak 40 sampel makanan dan minuman yang di uji cepat, petugas tidak menemukan zat berbahaya," jelas Budi.
Penjual Takjil Santi menjelaskan tidak berani menggunakan zat pengawet dan pewarna berbahaya.
"Karena makanan dan minuman tersebut, jika berlebih juga dikonsumsi sendiri," kata Santi.
Selama bulan ramadan, masyarakat khususnya umat Islam diharapkan lebih berhati-hati saat membeli makanan dan minuman sehingga terhindar dari resiko yang membahayakan kesehatan. (yos/jpnn)
BPOM khawatir penjual takjil untuk menu buka puasa menggunakan bahan yang berbahaya untuk kesehatan masyarakat.
Redaktur & Reporter : Natalia
BERITA TERKAIT
- Rayakan Kemenangan Ramadan, Rumah Demokrasi dan FOI Bagikan Ribuan Takjil di Koja
- Menjelang Lebaran, Gary Iskak Ungkap Hal yang Dirindukan saat Ramadan
- BPOM Sidak Ratusan Klinik Kecantikan, Lebih dari 50 Ribu Produk Berbahaya Disita
- Pakar Sebut Ancaman Bromat dalam AMDK Nyata
- Berbagi Keberkahan Ramadan, Generasi Muda Peruri Bagikan Takjil Gratis
- Saat Propam Polri Turun ke Jalan Membagikan Takjil di Jalanan