BPS Sebut Narasi Jateng Provinsi Termiskin Menyesatkan, Ini Penjelasan Utuhnya

jpnn.com, SEMARANG - Kepala Badan Pusat Statistik Jateng Adhi Wiriana merespons ramainya pemberitaan yang menyebutkan bahwa Provinsi Jawa Tengah merupakan provinsi termiskin.
Menurutnya, pemberitaan yang menyatakan Jawa Tengah sebagai provinsi termiskin adalah narasi menyesatkan.
Pasalnya, kata dia, penghitungan kemiskinan tidak didasarkan atas tingkat PDRB Perkapita.
"Terkait pemberitaan yang menyatakan PDRB (Produk Domestik Regional Bruto) Perkapita (sebagai acuan) Jateng menjadi daerah termiskin merupakan berita hoaks, kalau menurut saya," ujar Adhi ditemui di Kantor BPS Jateng baru-baru ini.
Adhi mengatakan benar PDRB per kapita atau pendapatan rata-rata penduduk Jateng tahun 2021 adalah 38,67 juta per tahun.
Namun, bila dirata-rata, jumlah tersebut melebihi dari upah minimum yang telah ditentukan oleh Pemerintah Provins Jawa Tengah.
Dia menegaskan tingkat pendapatan suatu daerah tidak linear dengan tingkat kemiskinan.
Hal itu karena, PDRB disebut juga sebagai pendekatan kesejahteraan semu.
BPS Jateng menegaskan tingkat pendapatan suatu daerah tidak linear dengan tingkat kemiskinan sehingga tak bisa Jawa Tengah sebagai provinsi termiskin.
- Peringati Hardiknas 2025, Ahmad Luthfi Berikan Beasiswa kepada 1.100 Anak Tidak Sekolah
- RDP di DPR, Ahmad Luthfi Beberkan Konsep Pembangunan Jateng 5 Tahun ke Depan
- Gubernur Luthfi Jamin Perlindungan Program Pembangunan Desa
- Ahmad Luthfi Kumpulkan 7.810 Kades untuk Ikut Sekolah Anti-korupsi Jateng
- 3 Maskapai akan Buka Rute Internasional Via Bandara Ahmad Yani, Luthfi: Mendongrak Pariwisata & Investasi
- Ganjar Pranowo Tanggapi Usulan Solo Jadi Daerah Istimewa