Brigadir J Tewas di Rumah Irjen Ferdy Sambo, Haris Azhar Singgung Agenda Polri

jpnn.com, JAKARTA - Aktivis hak asasi manusia (HAM) Haris Azhar menyinggung agenda reformasi Polri pascatewasnya Nofriansyah Yosua Hutabarat di rumah Irjen Ferdy Sambo.
Menurut Haris, ada tiga poin penting yang perlu dilakukan agar reformasi di tubuh Polri terlaksana pascaperistiwa pembunuhan itu.
"Sembari leadership-nya diperkuat, lalu pengawasannya diperbaiki, ya, ungkap juga beberapa peristiwa yang besar-besarlah," kata Haris dalam diskusi daring yang diadakan Total Politik pada Jumat (26/8).
Direktur Eksekutif Lokataru Foundation itu menyebut penguatan jiwa kepemimpinan atau leadership menjadi kunci pertama di tubuh Polri.
Hal itu menurutnya penting untuk mengimplementasikan secara konkret agenda reformasi Polri yang harus dijalankan.
"Agenda itu bisa ditulis dengan kata-kata, rumusan kalimat yang baik-baik, tetapi kalau enggak ada leadership, susah," tutur Haris Azhar.
Kunci kedua menurut Haris, perlunya penguatan peran lembaga-lembaga pengawas terhadap Polri, terutama Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas) dan DPR.
"Kalau KPK dan Ombudsman serta juga Komnas HAM, dia post factum tunggu peristiwa, tetapi kalau Kompolnas dan juga DPR saya pikir itu dia bisa berperan di preventif," jelasnya.
Aktivis HAM Haris Azhar menyinggung agenda Polri setelah kasus Brigadir J tewas di rumah dinas Irjen Ferdy Sambo Cs terungkap ke publik. Begini.
- Fakta-Fakta Honorer di Batam Membunuh Rekan Kerja, Sadis!
- Sakit Hati Diolok-Olok Jadi Alasan FK Tusuk Leher Honorer di Batam
- Tingkat Kepuasan terhadap Pemerintah Capai 80 Persen, Peran TNI-Polri Dinilai Signifikan
- RUU Polri Dinilai Membuat Polisi Superbody
- Sidang Gugatan Pedagang Ayam vs BRI Ditunda Lagi, Haris Azhar Kritik Ketidaksiapan Bank
- RUU Polri Belum Masuk Prolegnas, RUU KUHAP Justru di Depan Mata