Bripka Astri Theresia Berhasil Mengukir Sejarah dalam Misi Kemanusiaan di Sudan

Bripka Astri Theresia Berhasil Mengukir Sejarah dalam Misi Kemanusiaan di Sudan
Bripka Astri Theresia. Foto: ANTARA/Firman

"Durasinya sekitar dua sampai tiga jam saja. Tapi kalau sedang gangguan maka antre lagi empat hari berikutnya," tutur polwan angkatan 28 tahun 2003 itu.

Diakui polwan kelahiran Banjarbaru 19 Januari 1985 ini, kerinduan akan keluarga menjadi beban paling berat dirasanya kala harus terpisah jarak begitu jauh.

Apalagi ketiga buah hatinya yaitu Abelardo (13), Alesandro (11) dan si bungsu Audrey (9) selalu menanyakan kapan sang bunda pulang.

Meski begitu, anak dan sang suami Aiptu Julpensius Purba justru memberikan suntikan semangat baginya untuk bisa fokus menjalankan tugas tanpa harus dibebani pikiran lain kecuali menggapai sukses mengakhiri misi patriot garuda dan merah putih sebagai jati diri pasukan asal Indonesia.

Tere mengungkapkan tak ada perbedaan antara polki dan polwan saat bertugas di Sudan. Pelaksanaan tugas operasional FPU 11 Indonesia, antara lain patroli ke area kamp pengungsi.

Selain memberikan perlindungan terhadap personel Police Advisor, pasukan FPU juga melakukan pendekatan dan interaksi dengan masyarakat.

Kemudian melakukan pengawalan delegasi yang datang berkunjung ke UNAMID untuk tujuan-tujuan tertentu demi kemanusiaan termasuk pengawalan distribusi bantuan kemanusiaan baik dari WFP, UNICEF, ataupun International Non Goverment Organitation (I-NGO).

Prinsipnya, personel FPU 11 Indonesia memberikan pengamanan masyarakat yang melaksanakan aktivitas harian dari pihak-pihak yang mencoba merusak stabilitas keamanan.

Bripka Astri Theresia polwan di Polda Kalsel telah mengukir sejarah dalam misi UNAMID di Sudan.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News