Brutal! ISIS Remukkan Kota Peninggalan Bangsa Assyria

Brutal! ISIS Remukkan Kota Peninggalan Bangsa Assyria
Inilah sebagian patung kuno bangsa Assyrian yang jadi koleksi Museum Nasional Baghdad. Foto diambil pada 1 Maret 2015. Foto: Karim Kadim, File/AP Photo

’’Saya sangat kecewa. Kini semua hanya masalah waktu. Kita tunggu saja video (perusakan Nimrud). Ini sangat menyedihkan,’’ kata Abdulamir Hamdani, arkeolog Iraq dari Stony Brook University di Kota New York, Amerika Serikat (AS). Sebelum merusak situs bersejarah yang menjadi rumah patung-patung kolosal para dewa Bangsa Assyria itu, militan tersebut menyandera para penjaga.

ISIS melarang para penjaga Nimrud memasuki situs yang pada masanya terkenal dengan sebutan permata Era Assyria itu. Selain patung-patung berukuran raksasa dengan wujud banteng bersayap, Nimrud menjadi lokasi penemuan 603 harta karun Assyria. Yakni, permata, emas, bermacam-macam batu mulia, dan berbagai ornamen antik lainnya.

’’Mereka tampaknya memang berniat menghancurkan situs-situs bersejarah Iraq satu per satu,’’ papar Hamdani tentang aksi ISIS. Setelah Mosul dan Nimrud, menurut dia, militan tersebut akan melanjutkan aksinya di Kota Hatra.

Kota kuno yang konon berumur sekitar dua milenium itu juga masuk daftar situs warisan dunia versi UNESCO. Kuil-kuil cantik di sana mengawinkan budaya barat, helenistik, dan Romawi.

Seperti saat menghancurkan patung-patung kuno dan bangunan bersejarah di Mosul, kali ini ISIS juga beralasan menegakkan ajaran agamanya dengan membuldoser Nimrud. Sebab, patung-patung dewa tersebut rentan menjadi berhala.

Maka, agar tidak menyesatkan masyarakat, mereka menghancurkan patung-patung itu dan kuil-kuil kuno serta artefak-artefak berharga lainnya.

’’Situs tersebut bisa menguak teka-teki yang membayangi awal lahirnya peradaban modern. Maka, hancurnya situs-situs bersejarah di Iraq ini benar-benar kami sayangkan,’’ tandas Suzanne Bott, direktur proyek konservasi peninggalan bersejarah di Iraq dan Afghanistan.

Dosen ilmu arsitektur, perencanaan, dan arkeologi pada University of Arizona itu mengecam ISIS.

BAGHDAD – Aksi kasar kembali dipertontonkan militan Negara Islam alias Islamic State (IS), dulu ISIS atau ISIL.  Situs arkeologi Iraq

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News