BSSN Kuatkan Strategi Keamanan Siber Demi Mendorong Ekonomi Digital

BSSN Kuatkan Strategi Keamanan Siber Demi Mendorong Ekonomi Digital
Simposium SKSN inisiasi BSSN. Foto: dok for jpnn

Hinsa melanjutkan serangan siber yang bersifat sosial dengan target social networking erat kaitannya dengan peperangan politik, peperangan informasi, peperangan psikologi dan propaganda.

“Target utama dari serangan siber yang bersifat sosial adalah cara pikir, sistem kepercayaan, dan sikap tindak dari manusia yang berinteraksi dengan ruang siber," jelasnya.

"Senjata utama dari serangan siber jenis ini adalah informasi yang direkayasa untuk mendukung dan memperbesar dampak dari aktivitas lainnya yang dilakukan penyerang."

Mantan Pangdam XVII/Cenderawasih itu mengatakan serangan siber dengan target social networking dapat membahayakan pesatuan dan falsafah kekuatan bangsa Indonesia (Center of Gravity) yakni Pancasila.

Diketahui Indonesia saat ini berada pada era Revolusi Industri 4.0 yang memberikan dampak pada ekonomi global.

Digitalisasi telah masuk ke dalam sistem perekonomian atau muncul dengan istilah “ekonomi digital”.

Indonesia memiliki visi pada 2025 menjadi negara terbesar di Asia Tenggara dengan nilai transaksi ekonomi digital mencapai USD 130 miliar.

Untuk menjaga ruang siber Indonesia yang kondusif bagi pertumbuhan ekonomi digital nasional, BSSN telah menyusun Pedoman Penilaian Mandiri Keamanan Informasi (PAMAN KAMI) yang berisi 25 langkah mendasar dalam keamanan informasi, melaksanakan sosialisasi, literasi dan edukasi bagi pelaku bisnis dan masyarakat.

Kepala BSSN Letjen TNI (Purn) Hinsa Siburian mengatakan Ruang siber menyimpan potensi dan peluang untuk kesejahteraan manusia tetapi juga di dalamnya terdapat potensi dan ancaman nyata.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News