BTP

Oleh Dahlan Iskan

BTP
Dahlan Iskan.

Cucu saya yang bernama Icha pernah mendapat nama panggilan Xiao Huai Dan. Gara-gara sulit diatur. Saat umur lima tahun. Saat ikut menunggu saya di RS Tianjin.

Icha tidak mendapat nama panggilan A-cha. Itu karena Tianjin di wilayah utara.

Ada cerita humor. Di buku pelajaran bahasa Mandarin saya dulu.

Begini: suami istri bertengkar. Kebetulan suami dari Nanfang. Isteri dari Beifang. Saat punya anak laki-laki sang suami memanggilnya A-Chai.

Istrinya tidak suka. Minta agar jangan pakai huruf A di depannya.

Suami istri itu bertengkar. Tidak teguran selama dua hari. Tidur pun pisah. Pada hari ketiga sang suami ingin wawuhan. Tetapi sulit cari cara memulainya.

Sang suami punya ide. Sebelum tidur ia menulis memo di kertas. Ditaruh di meja. Isinya: agar dibangunkan jam 6 pagi. Karena ada rapat penting.

Suami itu bangun kesiangan. Menegur istrinya: mengapa tidak dibangunkan?

Hati saya terombang-ambing. Kadang pro-Ahok. Kadang pro-Vero. Kadang bela Ahok. Kadang bela ulama. Kadang senang Ahok. Kadang jengkel Ahok.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News