Buat Warga Surabaya, Hati-Hati Beli Kaveling, Korbannya Sudah Banyak

Buat Warga Surabaya, Hati-Hati Beli Kaveling, Korbannya Sudah Banyak
Polisi menata barang bukti saat digelar konferensi pers perkara penipuan tanah kavling di Markas Polrestabes Surabaya, Senin (22/11). Foto: ANTARA/Didik Suhartono

jpnn.com, SURABAYA - Polisi membongkar penipuan dan penggelapan perkara jual beli kaveling di kawasan Medokan Ayu, Kota Surabaya, Jawa Timur.

Penyelidikan perkara ini menindaklanjuti laporan kepolisian dari tujuh orang korban yang membeli lahan tersebut.

"Kami menetapkan seorang tersangka berinisial ES, usia 58 tahun, yang menjabat sebagai direktur di perusahaan pengembang perumahan PT Barokah Inti Utama," ujar Wakil Kepala Satuan Reserse Kriminal Polrestabes Surabaya Komisaris Polisi Edy Herwiyanto, Senin.

Edy mengatakan berdasarkan penyelidikan polisi, tersangka ES mengeklaim lahan seluas 56 ribu meter persegi di kawasan Medokan Ayu Surabaya sebagai miliknya.

Lahan tersebut sejak tahun 2014 dijadikan siteplan kaveling yang kemudian pada tahun 2015 ditawarkan kepada sebanyak 223 nasabah atau konsumen.

Per kaveling ditawarkan beragam, mulai Rp 90 juta hingga Rp 300 juta.

"Lahan yang telah dijual kepada sebanyak 223 konsumen itu ternyata milik orang lain," ucap Kompol Edy.

Polisi menaksir kerugian yang diderita sebanyak 223 konsumen senilai Rp 22,3 miliar.

Polisi membongkar penipuan dan penggelapan perkara jual beli kaveling di kawasan Medokan Ayu, Kota Surabaya, Jawa Timur.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News