Budi Muliawan: Peran Generasi Muda Penting untuk Membangun dan Kemajuan Bangsa

Budi Muliawan: Peran Generasi Muda Penting untuk Membangun dan Kemajuan Bangsa
Setjen MPR Budi Muliawan mengajak semua masyarakat untuk merevitalisasi semangat Kemerdekaan Indonesia yang diproklamasikan pada 17 Agustus 1945. Foto: dok MPR RI

jpnn.com, YOGYAKARTA - Kepala Bagian Pemberitaan dan Hubungan Antarlembaga Biro Humas Setjen MPR Budi Muliawan mengajak semua masyarakat untuk merevitalisasi semangat Kemerdekaan Indonesia yang diproklamasikan pada 17 Agustus 1945.

“Bangsa Indonesia sebentar lagi akan memperingati HUT Indonesia Merdeka ke-77 tahun,” ujar Budi Muliawan saat menjadi narasumber Sarasehan Kehumasan MPR, Menyapa Sahabat Kebangsaan di Kompleks Kampus Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga (UIN Suka), Yogyakarta.

Hadir dalam sarasehan yang bertema Peran Mahasiswa Dalam Mengisi Kemerdekaan itu, Plt. Deputi Administrasi Setjen MPR Siti Fauziah, Kepala Biro Administrasi Umum dan Kepegawaian UIN Suka Syakur, Dosen FISHUM UIN Suka Dr. Bono Setyo, dan sekitar 100 mahasiswa yang datang dari berbagai fakultas dan jurusan.

Dia mengatakan peran generasi muda sangat berarti dan penting.

Menurut dia, para generasi muda mendorong kemerdekaan segera dilakukan agar bangsa ini segera lepas dari segala bentuk penjajahan bangsa asing.

“Semangat seperti inilah yang perlu direfleksikan oleh mahasiswa sebagai semangat untuk segera membangun dan memajukan bangsa,” ujarnya.

Menurut alumni Fakultas Hukum Universitas Brawijaya, Malang, itu peran generasi muda selalu mengukir sejarah perjalanan bangsa.

Gerakan generasi muda, mahasiswa atau kaum terpelajar mulai tumbuh pada 20 Mei 1908 waktu lahir organisasi pemuda bernama Budi Utomo.

“Organisasi ini lahir dari kepedulian mahasiswa STOVIA untuk bangkit sebagai bangsa yang punyai harkat, martabat, dan harga diri,” tuturnya.

Dari peristiwa inilah selanjutnya diperingati sebagai Hari Kebangkitan Nasional.

Kebangkitan Nasional merupakan titik balik perjuangan bangsa Indonesia yang berjuang dengan mengandalkan perlawanan fisik, beralih lewat pergerakan organisasi.

Gerakan 20 Mei 1908 berkembang dan berlanjut semakin mengerucut pada 28 Oktober 1928 dengan diselenggarakannya Kongres II Pemuda.

Setjen MPR Budi Muliawan mengajak semua masyarakat untuk merevitalisasi semangat Kemerdekaan Indonesia yang diproklamasikan pada 17 Agustus 1945.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News