Buka Kongres Ke-8 KSBSI, Menaker Yassierli Soroti Tantangan Global

“Saya punya kolega dari berbagai negara yang mengeluhkan hal yang sama. Lingkungan global bergerak, tetapi penuh ketidakpastian,” ujarnya.
Yassierli juga menekankan pentingnya membangun resilience atau ketahanan internal dalam menghadapi gejolak eksternal.
“Secara teori, perubahan apapun tidak masalah jika cukup punya daya tahan. Namun, membangun ketahanan itu tidak mudah, karena birokrasi Indonesia itu besar dan kompleks,” tegas Yassierli.
Yassierli juga menegaskan bahwa kebijakan lintas kementerian harus mempertimbangkan dampaknya terhadap ketenagakerjaan.
“Bagaimana kami bisa memberikan pemahaman bahwa apa pun kebijakan lintas kementerian bisa berdampak pada tenaga kerja, ini yang perlu dikawal,” ucapnya.
Senada, Ketua Umum SBSI Johannes Dartha Pakpahan, menegaskan pentingnya strategi baru guna melindungi hak dan masa depan para pekerja di tengah ketidakpastian ekonomi global.
Menurut Johannes, setidaknya terdapat ancaman PHK terhadap sekitar 50 ribu pekerja hanya di wilayah Jawa, terutama pada sektor-sektor industri yang terdampak secara tidak langsung oleh fluktuasi tarif perdagangan global.
“Kemungkinan angka ini akan terus meningkat jika praktik penetapan tarif global yang ekstrem tidak segera dihentikan,” ujarnya.
Menteri Ketenagakerjaan Yassierli menyatakan pemerintah tengah menyusun langkah strategis merespons dinamika ketenagakerjaan yang makin kompleks
- KSBSI Pastikan Aksi May Day Bakal Berlangsung Damai Meski Suarakan Upah Bermasalah
- Peringati HPI, Bea Cukai Perkuat Kolaborasi Internasional untuk Hadapi Tantangan Global
- Indonesia Re: Industri Asuransi Harus Punya Strategi untuk Hadapi Tantangan Global
- HLF MSP dan IAF ke-2 Berdampak Positif pada Posisi Indonesia di Kancah Global
- Dudung: Kepemimpinan Prabowo-Gibran Mampu Hadapi Tantangan Global
- Buka Rakernas KSBSI, Menaker Ida Fauziyah Sampaikan Pesan Penting Ini ke Serikat Buruh